Iklan

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhrD7yx-DdJE6SBDqIT7yYDbFn8AyQ1qCVF6DMmDJMwOGKECtRYGVfcKtttbMd0Ot8qhWSfdv-UHaStsH7PUTdAba0tAq0_Y1z3B7Su3LM7_IUY9t2IvXt5Jn4w6_VGCJTb3iW3KBzB6745tc_-1sTHRX9mW1mAUjYRkq4u8z9OIwDjeJDLBY-MoRRZ=s1600

Iklan

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhrD7yx-DdJE6SBDqIT7yYDbFn8AyQ1qCVF6DMmDJMwOGKECtRYGVfcKtttbMd0Ot8qhWSfdv-UHaStsH7PUTdAba0tAq0_Y1z3B7Su3LM7_IUY9t2IvXt5Jn4w6_VGCJTb3iW3KBzB6745tc_-1sTHRX9mW1mAUjYRkq4u8z9OIwDjeJDLBY-MoRRZ=s1600
,

Iklan

Korban Jiwa Capai 180 Orang, Tragedi Kanjuruhan No 2 Dunia

Monday, October 3, 2022, October 03, 2022 WIB Last Updated 2022-10-03T04:48:59Z

Aremania mengevakuasi salah seorang korban dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan.



DNN, MALANG – Hingga hari ini tercatat 180 orang yang meninggal dunia dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang. Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, Wiyanto Wijoyo.


”Meninggal dunia 180 orang,” jelasnya sebagaimana dikutip dari Jawa Pos Grup, Minggu (02/10/2022) siang kemarin. Sementara itu korban luka-luka yang masih dalam perawatan medis di berbagai rumah sakit di Malang dan sekitarnya berjumlah 284 orang. Dari jumlah itu 30 orang diantaranya masih dalam kondisi kritis.


Kejadian ini tercatat di nomer urut dua dalam sejarah tragedi sepakbola dunia. Jumlah korbannya satu strip di bawah kejadian serupa di Stadion Estadio Nacional di Lima, Peru, dalam pertandingan antara Peru dengan Argentina pada 1964 lalu. Saat itu sebanyak 328 orang meninggal dunia yang juga terjadi setelah polisi menembakkan gas air mata hingga menyebabkan kepanikan massal.



Presiden FIFA Gianni Infantino menyebut kejadian pada Sabtu (01/10/2022) itu sebagai “hari gelap” dalam sepak bola. “Ini adalah hari gelap dan tragedi yang sulit dibayangkan bagi semua yang terlibat dalam sepak bola. Duka cita untuk keluarga dan rekan-rekan korban,” tambahnya.


Konfederasi Sepak Bola Asia juga menyatakan duka atas jatuhnya korban. Sejumlah klub Liga Primer, termasuk Arsenal, Liverpool, Manchester City, Manchester United, dan Tottenham Hotspur – melalui cuitan – mengungkap “duka mendalam” atas tragedi ini. Pun demikian dengan Asosiasi sepak bola Jerman dan Serie A Italia juga mengungkap duka cita melalui Twitter.


Para pemain Espanyol dan Valenciaserta seluruh penonton mengheningkan cipta sesaat sebelum menggelar pertandingan LA Liga.



La Liga dan Federasi Sepak Bola Spanyol sepakat klub-klub akan melakukan  mengheningkan cipta selama satu menit sebelum pertandingan hari Minggu (02/10). Para pemain dalam pertandingan Espanyol melawan Valencia mengheningkan cipta atas tragedi sebelum kick off.


Pernyataan dari La Liga menyebutkan mengheningkan cipta dilakukan sebagai “tanda duka cipta kepada rakyat Indonesia, khususnya bagi keluarga korban meninggal dan menghaturkan cepat sembuh bagi yang terluka.”


Bahkan Bapa Suci Paus Fransiskus juga menyampaikan dukacita mendalam dalam sesi doa Angelus siang hari, Minggu (02/10/2022). "Saya berdoa pula bagi mereka yang meninggal dunia dan yang terluka dalam bentrokan yang terjadi usai pertandingan sepakbola di Malang, Indonesia," katanya.


Kapasitas 38 Ribu, Panpel Cetak Tiket 42 Ribu

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD mempertanyakan keputusan Panitia Pelaksana (Panpel) pertandingan antara Arema dan Persebaya itu yang mencetak tiket sebanyak 42 ribu lembar.


Padahal kapasitas Stadion Kanjuruhan sendiri hanya 38 ribu orang. Sedangkan informasi tak resmi yang beredar di berbagai media sosial menyebutkan saat itu stadion tersebut disesaki oleh 44 ribu sampai 45 ribu penonton.


Apalagi berdasarkan surat yang dilayangkan Polres Malang mengusulkan agar pertandingan el clasico Jatim itu digelar pada sore hari dengan alasan keamanan namun Panpel dan juga otoritas Liga 1 BRI tetap ngotot menyelenggarakannya pada malam hari.


Akibatnya saat terjadi kerusuhan yang berujung pada tembakan gas air mata ke tribun, penonton pun berusaha melarikan diri menuju pintu keluar. Akibatnya terjadi desak-desakan, saling himpit, hingga sebagian besar diantara mereka terinjak-injak serta mengalami sesak nafas. “Tak ada korban pemukulan atau penganiayaan," tandas Mahfud dalam keterangannya pada Minggu (02/10/2022).



Petugas kepolisian saat menembakkan gas air mata ke arah tribun penonton. (foto: news.detik.com)

FIFA Larang Penggunaan Gas Air Mata

Tentang pemakaian gas air mata tersebut, FIFA tidak memperkenankan petugas keamanan membawa senjata api atau gas pengendali massa dalam pertandingan sepak bola seperti yang tertuang di Stadium Safety and Security Regulation Pasal 19.


Sementara itu Kapolri didesak menyelidiki prosedur penggunaan gas air mata yang diduga memicu kepanikan suporter di Stadion Kanjuruhan. Menurut Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (YLBH), tembakan gas air mata ada dan pengendalian masa yang tidak sesuai prosedur ini sebagai penyebab banyaknya korban jiwa.


Mereka juga menyebutkan adanya dugaan penggunaan kekuatan yang berlebihan (excessive use force). “Seluruh pihak yang berkepentingan harus melakukan upaya penyelidikan dan evaluasi yang menyeluruh terhadap pertandingan ini,” kata YLBHI dalam siaran persnya.


Tentang hal itu Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta berdalih tindakan tersebut diambil lantaran massa telah berlaku anarkis. “Mereka menyerang petugas, merusak mobil polisi,” kata Nico sehingga aparatnya menembakkan gas air mata untuk mengontrol situasi.


Saat itu, ribuan suporter meloncati pagar pembatas tribun dan berhamburan memenuhi lapangan. Petugas pengamanan kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tidak mengejar pemain.


"Tidak semuanya anarkis, tidak semuanya kecewa, hanya sebagian yaitu sekitar 3 ribuan yang masuk turun ke tengah lapangan. Sedangkan yang lainnya tetap di atas (tribun-red)," kata Irjenpol Nico Afinta lagi.


Namun nyatanya pada saat itu petugas melepaskan gas air mata ke arah tribun yang banyak ditempati perempuan dan anak-anak. Seorang saksi mata, Dwi, kepada Kompas menceritakan detik-detik terjadinya peristiwa kelam itu. Ia mengaku melihat banyak orang terinjak-injak usai gas air mata ditembakkan polisi ke arah tribun penonton.


Kepolisian juga mengatakan insiden terjadi di gerbang 10 di stadion. Menurut salah satu akun Twitter, suara teriakan terdengar saat penonton berusaha keluar termasuk perempuan dan anak-anak.



Presiden RI, Joko Widodo.

Evaluasi Pengelolaan Kompetisi Sepakbola Nasional

Lebih lanjut Menko Polhukam, Mahfud MD, mengatakan pemerintah akan melakukan penelusuran bila kemungkinan ada pelanggaran hukum atau tindak pidana. Ia menyatakan akan menindak dengan tepat sesuai aturan hukum, siapapun yang sengaja ataupun lalai dalam insiden itu.


Termasuk diantaranya mengantisipasi pengelolaan kompetisi sepakbola nasional ke depan agar menjadi tertib dan lebih beradab sehingga tidak menimbulkan citra buruk Indonesia di mata dunia internasional.


Presiden Joko Widodo sendiri telah memerintahkan Kapolri, Listyo Sigit Prabowo, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan dan Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali untuk melakukan evaluasi menyeluruh tentang pelaksanaan pertandingan sepak bola dan juga prosedur pengamanan penyelenggaraannya.


Jokowi juga meminta Liga 1 dihentikan sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan penyelenggaraannya. "Jangan sampai ada lagi tragedi kemanusiaan seperti ini, di masa yang akan datang," tambahnya.


Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali berjanji akan mengevaluasi kondisi keamanan dalam pertandingan sepakbola dan mempertimbangkan laga digelar tanpa penonton. "Ini harus diinvestigasi, tak bisa dibiarkan, dan harus menjadi yang terakhir," kata Menpora Amali dalam program Breaking News Kompas TV.(bnj/pram)

Iklan

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiHrXgUblR7J64GKvwk21F1_y_jAnosYVe4N8WJS1ygEoiaQHoD6uC6hOFD7Lj7Nhylelg-_3ysD-haxn-VkxpCbGdWZuisXKGv8drTp8Tge5dE3Ar27KflCOTyCko8Gjr6zU6MGCjNEmRn8hoeQR8-XEVX3C3nRJbjghKk71eIgP6EJkJhm4jEp6V_=s1280

CV DELTA TOUR

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEh5qCd9AeFn-lyqVbBcH8rTim07Ay_xbYd6AiaVSQnXSY57S_XnKzbeyqlcuFXemvK5Q0yU-umA4FaH8ThX1Gut8vyjVviRQMZvT9HCrdv9nnzHn8MimtwNQpLxE4onUfobXs_xamjsooT5dxxba72AfCEFlBwXUigoIlRAEIT4stnjHsqKI4Gsl0sa=s1280