DNN, SIDOARJO – Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Sidoarjo menyelenggarakan Pelatihan Kepemimpinan bagi 150 pengurus organisasi perempuan tersebut di level Desa/Kelurahan di pendopo Delta Wibawa.
Berdasarkan informasi yang dikutip dari rilis berita Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sidoarjo, Kamis (18/08/2022) kemarin, acara tersebut dikhususkan bagi istri para Kades yang baru saja dilantik oleh bupati Ahmad Muhdlor beberapa waktu lalu.
Dalam kegiatan tersebut, para Ketua TP PKK desa dan kelurahan tersebut dibekali ilmu tentang kepemimpinan yang disampaikan dua orang narasumber, yaitu Khoirul Ummah dan Uays Hasyim dari Bagian Protokol dan dokumentasi Setda Sidoarjo.
Saat membuka acara, Ketua TP PKK Sidoarjo, Hj. Sa'adah Ahmad Muhdlor, S.Hum menekankan pada peserta pelatihan untuk selalu ingat amanah yang sudah diberikan sebagai ketua atau pengurus PKK. Yaitu bersama-sama dengan komponen daerah lainnya untul membangun Kabupaten Sidoarjo.
Lebih lanjut ia menjelaskan, pihaknya kerap menggelar berbagai pelatihan bagi jajarannya yang mendatangkan berbagai narasumber. "Semoga materi yang diberikan oleh narasumber pada pagi hari ini bisa diaplikasikan kepada masyarakat,” ujar Ning Sasha, panggilan akrab istri bupati Sidoarjo itu.
Ia juga menandaskan, semua pengurus harus bangga mengenakan seragam PKK. Pasalnya dunia internasional mengakui PKK sebagai Green Angle (malaikat hijau), yani organisasi perempuan dari masyarakat terkecil yang bisa menjadi penggerak di tingkat bawah.
Menurutnya, tidak ada organisasi seperti PKK yang pengurusnya diambil dari berbagai macam latar belakang, namun bisa memberikan kontribusikan nyata pada bangsa dan negara, khususnya pada kabupaten Sidoarjo.
“Pesan saya hanya satu, semua pengurus PKK harus selalu terbuka pada masyarakat, mau mendengar keluhan masyarakat. Monggo lebih dekat ke masyarakat, karena jika ibu-ibu sudah berkumpul apapun bisa menjadi topik pembicaraan,” tuturnya.
Diantaranya masalah tumbuh kembang anak, masalah ekonomi, masalah keluarga dan sebagainya. “Dan ibu-ibu jika sudah ngobrol dan sharing itu lebih luwes. Dari situ bisa disampaikan ke perangkat atau kepala desa. Mari bersama-sama membangun desa," himbau Ning Sasha lagi. Selain itu ia juga berharap, para pengurus PKK bisa menjadi problem solving bagi masyarakat.
Sementara itu, dalam penyampaian materinya, Khoirul Ummah menjelaskan tentang organisasi TP PKK mulai dari struktur, tupoksi serta berbagai kegiatan yang diselenggarakan di organisasi perempuan itu.
Sedangkan narasumber kedua memberikan bekal ilmu tentang 8 Prinsip Kepemimpinan ‘Change to Great’. Yaitu pribadi rendah hati, eksekutor tingkat tinggi dan spiritual maksimal, Pribadi multi talenta, High Quality Dicipline (HQD), Life for service, Great Public Speaker (GPS), Wacon - The Water Concistent, 9 sasaran Prioritas dan Self Leadership.
Selain itu para pengurus TP PKK juga harus meneladani prinsip kepemimpinan Ki Hajar Dewantara, yakni Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso dan Tut Wuri Handayani. "Pada prinsipnya kepemimpinan adalah aksi bukan posisi, kepemimpinan adalah tanggung jawab. Jika tindakan kita menginspirasi orang lain untuk bermimpi lebih baik, belajar lebih baik, berbuat lebih baik dan menjadi lebih baik, maka itu adalah seorang pemimpin," katanya.(adv/pram)