DNN, SIDOARJO – Setelah dikeluhkan warga setempat, akhirnya Pemkab Sidoarjo berencana menggelar proyek pembangunan saluran air di sepanjang Jl Raya Geluran Kecamatan Taman sepanjang kurang lebih 1 Km.
Jaringan drainase itu akan ditanam di sisi ruas jalan yang baru saja dibeton beberapa waktu lalu. Selain itu lokasi itu, proyek serupa juga akan dilakukan di wilayah Desa Suko, Kecamatan Sukodono dan Desa Singogalih Kecamatan Tarik.
Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali dalam menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur yang memadai untuk kesejahteraan masyarakat. "Komitmen kami adalah untuk meningkatkan kualitas hidup warga Sidoarjo dengan menyediakan lingkungan yang aman dan nyaman," ujarnya.
Gus Muhdlor sapaan akrab Bupati Sidoarjo itu menginginkan pengerjaan saluran drainase tersebut tidak asal-asalan dan benar-benar berfungsi untuk mengatasi banjir di wilayah tersebut. Pasalnya pembangunan infrastruktur dan penanganan banjir merupakan salah satu dari program prioritasnya.
Oleh karenanya pembangunan drainase ini harus berjalan dengan baik sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. "Saya minta kepada dinas PU Bina Marga SDA terus memantau proses pembangunan saluran di Desa Geluran-Suko dan di Desa Singogalih agar berjalan sesuai perencanaan," katanya sebagaimana dikutip dari siaran pers Dinas Komunikasi dan Informatika Sidoarjo, Selasa (26/03/2024).
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (PUBMSDA) Kabupaten Sidoarjo, Dwi Eko Saptono mengatakan pembangunan saluran tersebut akan segera dimulai di triwulan ke dua ini. "Akan segera dikerjakan. Ditargetkan 4 bulan selesai," ucapnya.
Pembangunan saluran ini menggunakan u-ditch di jalan Geluran Suko sepanjang 1.085 meter. Sedangkan untuk Desa Singogalih sepanjang 750 meter. "Pengerjaan kedua proyek tersebut menyambungkan proyek tahun lalu yang sudah dibangun betonisasi," pungkasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pembangunan pengecoran jalan di ruas tersebut sempat dikeluhkan warga sekitar. Pasalnya curahan air hujan dari jalan tersebut mengalir ke areal pemukiman dan tempat usaha warga setempat.
Akibatnya warung, ruko dan tempat usaha lainnya yang berdiri di sepanjang jalan itu jadi sepi pembeli lantaran kerap kebanjiran setiap kali usai turun hujan. Warga khawatir kondisi ini akan merusak perekonomian warga bahkan membuat harga sewa maupun jual property disana bakal terjun bebas.
Karena itu warga pun secara swadaya membangun sendiri saluran air di sepanjang ruas jalan itu.(pram/sein)
