DNN, SIDOARJO – “Ini pasti bocor. Saya dan semua warga di sekitar sini tahu dengan mata dan kepala sendiri bahwa tempat ini selalu buka selama Ramadhan. Bahkan sampai jam 3 pagi, malah pernah sampai hampir subuh.”
Rentetan kalimat bernada tinggi itu disampaikan tokoh masyarakat Kelurahan Sidoklumpuk Kecamatan Sidoarjo, Mahmudi yang didampingi warga setempat lainnya di depan sebuah rumah biliar, Selasa (26/03/2024) malam tadi.
Saat itu warga bersama-sama dengan pimpinan dan anggota Komisi A DPRD Sidoarjo, Camat Sidoarjo dan juga sepasukan personel Satpol PP datang menggerebek rumah biliar yang ada di Jl Yos Sudarso tersebut.
Namun ternyata tempat tersebut tutup. Beberapa orang penjaga lokasi itu yang menemui rombongan mengatakan selama Ramadhan ini lokasi biliar itu tidak beroperasi. Namun pernyataan itu langsung dibantah warga.
Mahmudi menambahkan selama ini warga sudah menyatakan penolakannya terhadap keberadaan rumah biliar tersebut. “Jelas sangat menganggu warga karena beroperasi hampir sehari penuh dan merusak moral generasi muda,” ujar Ketua Takmir Masjid Al Kautsar Sidoklumpuk tersebut.
Menurutnya, saat sepulang dari Sholat Jumat dari Masjid warga melihat tempat itu justru dipenuhi anak-anak muda setempat. “Disini ini adalah zona pemukiman. Jadi tidak sepantasnya berdiri tempat semacam ini,” ucap Mahmudi tegas.
Apalagi sepengetahuan warga, sebelumnya ijin usaha rumah biliar yang berada persis di depan Sanggar Pramuka tersebut adalah rumah makan. “Karena itu kami minta rumah biliar ini tidak hanya ditutup selama Ramadhan tapi selamanya,” tandasnya yang diamini warga lainnya.
Warga sendiri sebenarnya sudah mengajukan surat pengaduan dan pernyataan keberatan terkait keberadaan rumah biliar yang beroperasi sejak sekitar 3 pekan yang lalu itu pada DPRD, Kecamatan Sidoarjo dan Satpol PP melalui Lurah Sidoklumpuk.
“Sampai saat ini saya belum terima surat itu,” tandas Camat Sidoarjo Gundari. Pernyataan serupa juga disampaikan Ketua DPRD Sidoarjo Usman dan juga Kepala Bidang Pengawasan Perijinan Usaha Daerah Satpol PP Sidoarjo, Anas Ali Akbar.
Meski begitu Anas berjanji setelah kejadian ini pihaknya akan melakukan menugaskan personelnya untuk melakukan pengawasan melekat setiap hari. “Kami akan awasi terus setiap hari selama Ramadhan,” katanya.
Hal ini sesuai dengan surat edaran Bupati Sidoarjo yang meminta seluruh tempat usaha hiburan malam, termasuk rumah biliar di seluruh wilayah kota delta untuk tutup penuh selama bulan Ramadhan demi menciptakan kondisi sosial yang tenteram selama bulan suci umat Islam itu.
Sedangkan terkait perijinan, pihaknya akan menggandeng Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Sidoarjo. “Nanti akan kami cek lagi tentang perijinannya. Karena itu kami harus menggandeng OPD (Organisasi Perangkat Daerah-red) terkait,” imbuh Anas.
Sementara itu Ketua Komisi A DPRD Sidoarjo, Dhamroni Chudlori yang didampingi pimpinan lainnya seperti Haris, Warih Andono dan Choirul Hidayat menyatakan surat edaran bupati itu sudah bersifat mutlak dan tak boleh ditawar-tawar lagi. “Bahkan sudah tidak perlu diperdebatkan lagi. Kalau sudah diminta tutup ya harus tutup,” ucapnya tegas.(pram/sein)
