DNN, SIDOARJO – Pembangunan jalan beton yang membentang di Kelurahan Geluran hingga Perumahan Taman Pondok Jati menyisakan masalah bagi warga sekitar. Pasalnya posisi badan jalan yang lebih tinggi membuat pemukiman dan tempat usaha milik warga sekitar terendam air hujan.
Pasalnya badan jalan tersebut belum dilengkapi dengan selokan maupun gorong-gorong, sehingga air dari jalan mengalir ke daerah sekitarnya yang tingkat elevasinya lebih rendah sebagaimana yang terlihat usai hujan yang mengguyur kawasan itu, Kamis (14/03/2024) siang tadi.
Arifin, warga RW 03 RT 34 Kelurahan Geluran mengatakan posisi jalan beton yang lebih tinggi dari bahu jalan sangat membahayakan pengendara kendaraan bermotor yang melintas disana. “Sudah ada yang terperosok sampai ban-nya pecah. Gara-gara itu, jalan disini sampai ke Suko sana macet,” katanya.
Bukan hanya itu, genangan air itu juga menyulitkan para pemilik ruko yang bertebaran di sepanjang jalan. “Lha kebanjiran terus seperti ini, siapa yang mau menyewa. Kalaupun laku, harga sewanya pasti turun,” ujarnya lagi.
Gara-gara itu, warga pun terpaksa harus mengeluarkan kocek pribadi untuk mengurug bahu jalan sekaligus membuat selokan sendiri-sendiri untuk menampung air sekaligus mencegah rumah maupun tokonya kebanjiran, terutama saat curah hujan tinggi.
Ia pun menunjukkan saluran air dan yang dibuatnya di depan sebuah ruko. "Semua ini biaya pribadi. Mulai urugan sampai paving, ya pakai uangnya Abah (pemilik ruko-red) sendiri," tukas Arifin yang bekerja sebagai tukang batu itu.
Ia dan juga warga lainnya sempat mendapatkan informasi akan adanya pemasangan gorong-gorong di sepanjang ruas jalan tersebut oleh Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air (BM-SDA) Sidoarjo. “Katanya sih tanggal 10, tapi sampai sekarang kok ya belum datang," pungkasnya.(sein/pram)