Iklan

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhrD7yx-DdJE6SBDqIT7yYDbFn8AyQ1qCVF6DMmDJMwOGKECtRYGVfcKtttbMd0Ot8qhWSfdv-UHaStsH7PUTdAba0tAq0_Y1z3B7Su3LM7_IUY9t2IvXt5Jn4w6_VGCJTb3iW3KBzB6745tc_-1sTHRX9mW1mAUjYRkq4u8z9OIwDjeJDLBY-MoRRZ=s1600

Iklan

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhrD7yx-DdJE6SBDqIT7yYDbFn8AyQ1qCVF6DMmDJMwOGKECtRYGVfcKtttbMd0Ot8qhWSfdv-UHaStsH7PUTdAba0tAq0_Y1z3B7Su3LM7_IUY9t2IvXt5Jn4w6_VGCJTb3iW3KBzB6745tc_-1sTHRX9mW1mAUjYRkq4u8z9OIwDjeJDLBY-MoRRZ=s1600
,

Iklan

Gegara Dana Pagelaran Wayang Kulit Rp 600 Juta, Kadin Dikbud Bersitegang dengan Kabid Kebudayaan

Tuesday, February 20, 2024, February 20, 2024 WIB Last Updated 2024-02-20T14:38:14Z

Tirto Adi menyalami Ki Tawar Gonzales usai berjanji akan merespon pengaduan para dalang wayang kulit yang disampaikan padanya.



DNN, SIDOARJO – Tak mau dananya dipangkas hingga lebih dari separuh, beberapa dalang wayang kulit gagrak Porongan dan Dewan Kesenian Sidoarjo (Dekesda) mendatangi kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sidoarjo, Selasa (20/02/2024) siang tadi.


Merekapun ditemui Kepala Dikbud Sidoarjo, Tirto Adi yang didampingi Kepala Bidang Kebudayaan dan Pengembangan Bahasa Sastra, Kartini. Sempat dilakukan dialog tertutup di dalam ruang kerja Kadikbud dengan Ketua Dekesda, Ribut Rijono dan perwakilan dalang, Tawar Gonzales selama hampir dua jam.


Namun saat pertemuan berakhir, sempat terlihat aksi Kartini yang bersitegang dengan Kepala Dinasnya. Ia menolak perintah untuk menyerahkan sepenuhnya penatalaksaan pertunjukan wayang kulit tersebut pada Dekesda sebagaimana diminta Tirto Adi.


Bahkan Kartini sempat mengancam tidak akan menyerap dana sebesar Rp 600 juta yang tercantum dalam APBD Sidoarjo 2024 tersebut jika ia hanya diberi kewenangan untuk membantu Dekesda dalam pembuatan dokumen pertanggungjawaban penggunaan anggaran tersebut.


Kartini berdalih, pihaknyalah yang punya kewenangan penuh mengatur pembelanjaan dana belanja jasa tenaga kesenian dan kebudayaan berkode rekening 5.1.02.02.01.0025 itu. Kengototannya itu yang kemudian hampir memicu keributan dengan salah satu pendamping kelompok dalang tersebut.


Tirto Adi pun buru-buru mengajak seluruh tamunya keluar ruang kerjanya dan melanjutkan dialog di lobi depan kantor dinasnya. Momen itulah yang kemudian dimanfaatkan oleh para dalang yang tidak diikutsertakan dalam dialog terbatas tersebut untuk bersuara lantang.


Salah satunya adalah Ki Pringgo. Ia pun mengadukan tindakan Kartini yang disebut telah membatalkan rencana pagelaran wayang kulit di Desa Candi Pari Kecamatan Porong secara sepihak. Padahal kegiatan yang sedianya akan dilaksanakan pada 25 Pebruari 2024 tersebut sudah terlanjur disosilisasikan.


“Waktu itu saya diminta Bu Kartini untuk ndalang dengan honor Rp 21 juta. Saya sempat minta tambah jadi Rp 26 juta atau setidaknya Rp 25 juta. Tapi tiba-tiba dia tidak bilang apa-apa lagi. Yang saya dengar, pagelaran wayang itu ditunda karena saya yang tidak bersedia,” ujar dalang muda itu.


Menurutnya penetapan angka Rp 21 juta itu sangatlah rendah. Apalagi dalam audiensi beberapa waktu lalu, Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor sempat mengatakan uang Rp 600 juta tadi dipakai untuk membiayai 12 pagelaran wayang kulit selama tahun anggaran 2024 ini. 


“Jadi hitung-hitungannya Rp 50 juta per pagelaran. Kalau dikurangi dengan pajak, kira-kira nilainya sekitar Rp 44,5 juta,” jelasnya. Karena itu iapun mempertanyakan penggunaan sisa dana sebesar Rp 23,5 juta tersebut dan dijawab untuk membiayai kebutuhan lain seperti sewa panggung dan terop serta sound system.


“Ini lebih aneh lagi. Sepengetahuan saya, untuk ubo rampe (peralatan-red) seperti itu harganya tidak lebih besar dari biaya pagelaran. Dan lagi bupati juga sudah menegaskan kalau penangannya diserahkan pada Dekesda. Bahkan Ketua Dekesda juga sudah diminta menantangani pakta integritas bermeterai di kertas berkop Dikbud Sidoarjo,” ujarnya lagi.


Menurutnya, biaya pegelaran wayang kulit memang terbilang ‘besar’ karena melibatkan puluhan orang. Mulai dari dalang, sinden, penabuh gamelan dan kru lainnya. Belum lagi biaya sewa alat serta dana latihan sebelum pertunjukan.


Menanggapi pengaduan tersebut, Tirto berjanji akan menuntaskan sesegera mungkin. “Nanti kita akan kolaborasikan antara Dikbud, Dekesda dan para dalang supaya kegiatan ini tetap bisa berjalan sesuai rencana. Sudah tidak ada masalah terkait hal itu,” elaknya.


Sementara itu Tawar Gonzales mengatakan pihaknya akan melihat dulu implementasi komitmen Tirto Adi tersebut. “Kita tunggu saja. Karena sekarang masalahnya itu antara dia (Kadin Dikbud Sidoarjo-red) dengan anak buahnya sendiri yang masih ngotot,” katanya kalem.


Namun jika nantinya komitmen tersebut diingkari, pihaknya akan membawa persoalan tersebut ke DPRD Sidoarjo. “Saat ini juga kami buat surat dan kirimkan ke pimpinan dewan. Kami minta agar ada hearing untuk membahas masalah ini. Kami yakin pasti ditanggapi karena Pak Usman (Ketua DPRD Sidoarjo-red) sangat peduli dengan budaya dan kesenian lokal,” pungkasnya.(sein/pram)

Iklan

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiHrXgUblR7J64GKvwk21F1_y_jAnosYVe4N8WJS1ygEoiaQHoD6uC6hOFD7Lj7Nhylelg-_3ysD-haxn-VkxpCbGdWZuisXKGv8drTp8Tge5dE3Ar27KflCOTyCko8Gjr6zU6MGCjNEmRn8hoeQR8-XEVX3C3nRJbjghKk71eIgP6EJkJhm4jEp6V_=s1280

CV DELTA TOUR

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEh5qCd9AeFn-lyqVbBcH8rTim07Ay_xbYd6AiaVSQnXSY57S_XnKzbeyqlcuFXemvK5Q0yU-umA4FaH8ThX1Gut8vyjVviRQMZvT9HCrdv9nnzHn8MimtwNQpLxE4onUfobXs_xamjsooT5dxxba72AfCEFlBwXUigoIlRAEIT4stnjHsqKI4Gsl0sa=s1280