DNN, SIDOARJO – Warga Desa Singogalih Kecamatan Tarik mengaku sudah lelah menunggu janji-janji bupati Sidoarjo yang tak kunjung terealisasi untuk membangun jalan di wilayah desa mereka yang rusak parah sejak lebih dari setahun yang lalu.
“Kami menagih janji, kapan jalan ini dibetonisasi. Jangan ngedabrus (omong kosong-red),” tandas anggota BPD Singogalih, Budiono yang ditemui usai menggelar acara buka puasa dan di salah satu rumah warga desa setempat, Rabu (11/04/2023) sore kemarin.
Dijelaskannya, saat melakukan kunjungan ke desa tersebut beberapa waktu lalu, Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor berjanji akan mempercepat proses revitalisasi jalan berlubang sejauh 2,7 km yang membentang dari Desa Tarik ke Desa Mliriprowo Kecamatan Tarik.
Saat itu bupati yang akrab dengan panggilan Gus Muhdlor itu mentargetkan proses lelangnya bisa dituntaskan pada pertengahan April. Namun faktanya hingga saat ini pihak Pemkab Sidoarjo belum merilis pengumuman lelang tender pembangunan jalan tersebut di situs lpse.sidoarjokab.go.id.
Lebih lanjut Budiono mengatakan, upaya darurat yang dilakukan Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Sidoarjo untuk mengurug lubang-lubang menganga di ruas jalan itu dengan basecourse atau kerikil pada awal Maret lalu hanya bertahan kurang dari sebulan.
Karena terus terguyur air hujan dan dilintasi kendaraan berat yang berlalu-lalang setiap harinya, material itupun terangkat sehingga kembali menimbulkan lubang-lubang di jalan yang membahayakan pengendara kendaraan bermotor, khususnya roda dua.
Dan mulai kemarin, pria bertubuh gempal itu melihat adanya batu-batu kapur yang ditimbunkan di lubang-lubang jalan tersebut, namun hingga hari ini belum tuntas diratakan. “Saya dengar, batu-batu putih itu dari PT Wika, kontraktor pembangunan rel kereta api di Tarik,” jelas Budiono.
Kontribusi itu diberikan karena adanya aktivitas pengangkutan bahan bangunan untuk proyek tersebut dengan menggunakan truk-truk besar yang memperparah kerusakan jalan di wilayah kecamatan yang berbatasan dengan Kabupaten dan Kota Mojokerto itu.
Karena itu Budiono mendesak Pemkab Sidoarjo untuk lebih memperhatikan masalah tersebut dan bergerak lebih cepat untuk mengatasinya mengingat kerusakan jalan itu tidak hanya mengganggu mobilitas warga tetapi juga membahayakan jiwa pengguna jalan.
Sementara itu Kepala Dinas PU BMSDA, Dwi Eko Saptono yang dihubungi melalui WA-nya tak memberikan kepastian soal rencana pelelangan proses perbaikan jalan tersebut. Namun ia menyatakan proyek itu bakal digarap di tahun anggaran 2023 ini.
“Dikerjakan tahun ini, karena kemarin ada perbaikan perencanaan, jadi agak mundur sedikit,” tulis Dwi Eko di wall chat WA-nya.(hans/pram)
