Iklan

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhrD7yx-DdJE6SBDqIT7yYDbFn8AyQ1qCVF6DMmDJMwOGKECtRYGVfcKtttbMd0Ot8qhWSfdv-UHaStsH7PUTdAba0tAq0_Y1z3B7Su3LM7_IUY9t2IvXt5Jn4w6_VGCJTb3iW3KBzB6745tc_-1sTHRX9mW1mAUjYRkq4u8z9OIwDjeJDLBY-MoRRZ=s1600

Iklan

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhrD7yx-DdJE6SBDqIT7yYDbFn8AyQ1qCVF6DMmDJMwOGKECtRYGVfcKtttbMd0Ot8qhWSfdv-UHaStsH7PUTdAba0tAq0_Y1z3B7Su3LM7_IUY9t2IvXt5Jn4w6_VGCJTb3iW3KBzB6745tc_-1sTHRX9mW1mAUjYRkq4u8z9OIwDjeJDLBY-MoRRZ=s1600
,

Iklan

Sejarah Baru, Nilai Pendapatan APBD Sidoarjo Turun Jadi Rp 4,4 Triliun

Thursday, September 15, 2022, September 15, 2022 WIB Last Updated 2022-09-15T23:48:35Z

 

Deny Haryanto dan Bambang Pujianto.



DNN, SIDOARJO – Pemkab Sidoarjo dibawah kepemimpinan duet Muhdlor-Subandi mencatatkan sejarah baru dalam pengelolaan anggaran keuangan daerah. Yakni turunnya nilai APBD tahun anggaran 2022 ini.


Ketua Fraksi PKS yang juga anggota Komisi B DPRD Sidoarjo, Deny Haryanto menyebutkan dalam pembahasan Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) yang masih berlangsung hingga saat ini diketahui ada penurunan nilai pendapatan APBD 2022 dari Rp 4,5 Triliun menjadi Rp 4,4 Triliun.


Menurutnya, fakta ini menjadi sejarah baru dalam pengelolaan anggaran daerah. Karena biasanya, pos pendapatan selalu mengalami peningkatan di setiap pembahasan PAK terhadap APBD setiap tahunnya. Namun tahun ini justru turun.


“Ada banyak pos pendapatan yang turun, terutama dari sisi retribusi. Misalnya dari RSUD Sidoarjo turun menjadi Rp 75 Miliar. Sedangkan dari BLUD Puskesmas turun dari Rp 73 Miliar menjadi Rp 58 Miliar,” sebut Deny yang ditemui ditemui di ruang kerjanya, Kamis (15/09/2022).


Penurunan, namun dalam jumlah yang relatif tidak sedikit juga tercatat dari pos pendapatan lain-lain. Misalnya dari sektor Imbal Jasa Kerjasama Pengelolaan Parkir yang sebelumnya dipatok Rp 20 Miliar, melorot di angka Rp 16 Miliar.


Untungnya, sektor pajak menjadi penyelamat karena kontribusinya yang besar hingga mampu melampaui bilangan target terpasang. “Saya lupa angkanya, tapi pendapatan dari sektor pajak naik,” imbuh Ketua Komisi B DPRD Sidoarjo, Bambang Pujianto. 


Dengan begitu, hasil penghitungan akhir menunjukkan besaran defisit APBD Sidoarjo di tahun anggaran 2022 ini sebesar Rp 81 Miliar. Akibatnya harus ada perampingan anggaran di hampir semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Sidoarjo.


“Soal pos-pos anggaran mana yang harus dipotong sebagai dampak turunnya pendapatan daerah, sampai saat ini masih dalam proses pembahasan.  Ditunggu saja finalisasinya,” imbuh politisi Partai Gerindra itu.(pram/hans)

Iklan

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiHrXgUblR7J64GKvwk21F1_y_jAnosYVe4N8WJS1ygEoiaQHoD6uC6hOFD7Lj7Nhylelg-_3ysD-haxn-VkxpCbGdWZuisXKGv8drTp8Tge5dE3Ar27KflCOTyCko8Gjr6zU6MGCjNEmRn8hoeQR8-XEVX3C3nRJbjghKk71eIgP6EJkJhm4jEp6V_=s1280

CV DELTA TOUR

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEh5qCd9AeFn-lyqVbBcH8rTim07Ay_xbYd6AiaVSQnXSY57S_XnKzbeyqlcuFXemvK5Q0yU-umA4FaH8ThX1Gut8vyjVviRQMZvT9HCrdv9nnzHn8MimtwNQpLxE4onUfobXs_xamjsooT5dxxba72AfCEFlBwXUigoIlRAEIT4stnjHsqKI4Gsl0sa=s1280