DNN, SIDOARJO - MARAKNYA TEMPAT PEMOTONGAN HEWAN, ATAU TPH LIAR DI SIDOARJO, BUKAN LANTARAN TERBATASNYA KAPASITAS RUMAH POTONG HEWAN, ATAU RPH LEGAL DI KECAMATAN KRIAN. TAPI KARENA ATURAN RPH MILIK PEMKAB SIDOARJO ITU, YANG TIDAK BERSEDIA MEMOTONG SAPI BETINA PRODUKTIF, SAPI SAKIT MAUPUN SAPI GELONGGONGAN.
SELAIN ITU, RPH TERSEBUT JUGA MENERAPKAN PROSESI PEMERIKSAAN KESEHATAN YANG KETAT, SEBELUM MENGEKSEKUSI HEWAN-HEWAN MILIK PETERNAK. SEMUA ITU DILAKUKAN, UNTUK MEMASTIKAN DAGING HEWAN YANG DIJUAL KE PASAR, BENAR-BENAR LAYAK UNTUK DIKONSUMSI MASYARAKAT.
DIMUNGKINKAN, PARA PETERNAK MEMAKSAKAN DIRI, TETAP MEMOTONG HEWAN TERNAK YANG TAK SESUAI DENGAN ATURAN ITU, KE TPH-TPH LIAR DI WILAYAH KRIAN DAN SEKITARNYA. PERNYATAAN ITU DISAMPAIKAN KEPALA RPH KRIAN, DOKTER HEWAN ERWIN PRIATMOKO, YANG DITEMUI DI KANTORNYA, RABU 21 SEPTEMBER 2022 SIANG TADI.
IA MENAMBAHKAN, RPH KRIAN MAMPU MEMOTONG 100 EKOR HEWAN TERNAK SETIAP HARINYA, DENGAN MENGGUNAKAN METODE MODERN. SELAIN ITU, IA JUGA MEMILIKI TEMPAT PEMOTONGAN HEWAN SECARA KONVENSIONAL, ATAU TRADISIONAL DENGAN KAPASITAS HINGGA 150 EKOR PER HARI. NAMUN FAKTANYA, SAMPAI SAAT INI RATA-RATA HANYA 40 EKOR HEWAN TERNAK SAJA, YANG DIPOTONG DISANA SETIAP HARINYA. SEMENTARA ITU DITEMPAT TERPISAH, KEPALA DINAS PANGAN DAN PERTANIAN SIDOARJO, DOKTER ENY RUSTIANINGSIH MENGAMINI PERNYATAAN TERSEBUT. MENURUT IA, DINASNYA SUDAH MENGELUARKAN KEBIJAKAN KHUSUS, UNTUK MENDORONG MASYARAKAT MEMOTONG HEWAN TERNAKNYA DI RPH YANG LEGAL, DAN BUKAN DI TPH-TPH LIAR. SALAH SATUNYA, DENGAN MENGELUARKAN KEBIJAKAN, KERINGANAN TARIF RETRIBUSI JASA PEMOTONGAN HEWAN, DI RPH KRIAN.
