DNN, SURABAYA – Hari ini, Kamis (30/06/2022) menjadi batas akhir bagi Pemkab dan Pemkot se Jawa Timur untuk menyampaikan data Rumah Tangga Miskin (RTM) ke Kemendagri. Nantinya mereka akan menerima set top box (STB) gratis dari MUX operator dan pemerintah, terkait migrasi tv analog ke digital.
Kepala Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur, Hudiyono menjelaskan data-data tersebut nantinya akan diverifikasi melalui Ditjen Dukcapil. Selanjutnya akan disampaikan ke Kemenkominfo sebagai basis data penyaluran STB tersebut.
Lebih lanjut dijelaskannya, jika mengacu pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), ada sekitar 6,7 juta RTM se-Indonesia. Selain data tersebut, masih ada 1,5 juta lagi RTM yang akan diusulkan menerima perangkat untuk menerima siaran TV digital tersebut.
“MUX operator sudah berkomitmen untuk memberikan bantuan sebanyak 4,2 juta unit STB. Sedangkan sisanya disiapkan oleh pemerintah pusat melalui Kemkominfo,” kata mantan PJ Bupati Sidoarjo itu.
Karena itu, sesuai arahan Presiden RI, pemangku kebijaksan di 341 kabupaten/kota se Indonesia diminta memverifikasi kembali DTKS-nya mulai dari level desa. Sedangkan pemerintah provinsi hanya sebagai koordinator dalam proses ini.
Arahan ini dipertegas dengan terbitnya Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 978/3406/SJ tanggal 15 Juni 2022 lalu perihal Dukungan Program Pemberian Bantuan STB pada masyarakat miskin yang sumber dananya berasal dari APBN. Berdasarkan Data Desil Satu BKKBN yang telah diverifikasi oleh Ditjen Dukcapil Kemendagri, untuk sementara jumlah warga miskin di Indonesia sebanyak 48.411.440 jiwa.
Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi RTM calon penerima bantuan STB tersebut. Diantaranya memiliki pesawat TV analog dan menikmati siaran TV melalui teresterial. Selain itu lokasi rumah tangga berada di area jangkauan siaran TV digital.
“Yang terpenting, mereka mau menerima dan memanfaatkan bantuan STB itu. Dan setiap RTM hanya menerima satu unit STB gratis tersebut,” pungkas Hudiyono.
Seperti diketahui, sesuai amanat Pasal 60A ayat 2, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, proses penghentian siaran analog (ASO) diselesaikan paling lambat dua tahun sejak berlakunya UU ini. Dengan demikian 2 November 2022 mendatang menjadi batas akhir migrasi siaran tv analog ke digital dan penghentian siaran analog.
Untuk dapat menikmati tv digital masyarakat masih tetap bisa menggunakan pesawat tv-nya yang lama asalkan memakai alat pendukung STB yang perangkatnya sudah dijual bebas di pasaran. Sedangkan bagi RTM, pemerintah akan memberikan perangkat STB gratis.(pram/hans)
