DNN, SIDOARJO — Desa Sidokepung Kecamatan Buduran dipastikan belum masuk daftar program tanah sistem lengkap (PTSL) tahun depan. Informasi itu disampaikan oleh kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sidoarjo, M Rizal saat dihubungi melalui selulernya, Kamis (28/12/2023) sore tadi.
Menurutnya dari jumlah 14 ribu kuota bidang di tahun 2024, desa Sidokepung tidak masuk list penerima program sertifikasi massal dari pemerintah pusat tersebut.
"Tidak ada, tapi kalau nanti ada desa yang mengundurkan diri, mungkin Sidokepung bisa mengantikannya. Selain itu kami juga belum menetapkan peta lokasinya karena baru Januari nanti keputusannya saya tandatangani," ungkapnya.
Pernyataan Kepala BPN Sidoarjo tersebut dibenarkan Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor saat menghadiri acara penyerahan sertifikat program PTSL tahun 2023 di Desa Sidokepung, Kamis (28/12/2023) sore tadi. Menurutnya Desa Sidokepung terlambat dalam mengajukan program PTSL di tahun 2024.
"Saya baru mendengarkan dari Pj Kades Sidokepung dalam sambutannya tadi, bahwa ada 2.500 pemohon agar diusahakan masuk di program PTSL tahun 2024. Tetapi saya sampaikan sudah terlambat, karena satu bulan yang lalu, desa-desa yang akan mendapatkan program PTSL sudah dipanggili (oleh BPN-red) atas rekomendasi Bupati," katanya.
Namun Gus Muhdlor, panggilan akrab Bupati Sidoarjo bersama ketua DPRD, Usman, akan mengupayakan barangkali masih ada sisa kuota. "Namun jika tidak bisa masuk, ya kita ajukan di tahun berikutnya," ujarnya.
Informasi itu membuat warga Desa Sidokepung kecewa, salah satunya Khoirul. Ia mengaku sangat berharap kepemimpinan desa yang baru saat ini bisa memfasilitasi penerbitan sertifikat tanah miliknya melalui program PTSL tahun depan.
"Saya kemarin sengaja tidak ikut program PTSL karena sangat ribet persyaratan yang dibuat oleh Pemdes Sidokepung sebelumnya. Karena itu saya berharap ikut program PTSL tahun ini, ternyata tidak ada," ungkap pria yang berprofesi sebagai buruh pabrik ini.
Karena itu ia berencana akan berkoordinasi dengan warga yang lainnya agar Desa Sidokepung mendapatkan kuota program PTSL di tahun 2024 nanti.
"Saya akan cari dukungan pada warga yang tanahnya belum tersertifikasi untuk mengajukan langsung ke BPN Sidoarjo, apalagi di Desa Sidokepung masih ada ribuan tanah yang belum bersertifikat," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada 2023 Desa Sidokepung mendapatkan kuota program PTSL sebanyak 1000 kuota. Namun hanya 905 berkas yang lolos dan terbit sertifikatnya. Sedangkan sisanya 95 berkas ditolak dan dikembalikan ke pemohon oleh pihak BPN Sidoarjo lantaran berkas administrasinya tidak lengkap. (hans/pram)
