DNN, SIDOARJO — Gabungan pekerja Kebersihan Seluruh Indonesia (Gapeksi) Sidoarjo memastikan batalkan aksi demo yang rencananya akan digelar pada Kamis (28/12/2023) besok. Pernyataan ini disampaikan Ketua Gapeksi Pusat, Dimas Yamahura saat dihubungi melalui selulernya, Rabu (27/12/2023) sore tadi.
Menurut Dimas, ada dua alasan penting yang menjadi pertimbangannya. Yang pertama untuk menghormati aparat kepolisian yang saat ini sibuk mengamankan Natal dan menjelang tahun baru 2024.
"Dan yang kedua untuk menghormati kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Kabupaten Sidoarjo dan Surabaya hingga besok," ujar pria yang berprofesi sebagai pengacara ini.
Meski begitu Dimas menandaskan aksi demo bersama penggerobak dan pengelola TPST tersebut tetap akan dilaksanakanya. "Terkait kapan waktunya, kami belum bisa memastikan. Tapi selama tuntutan kami belum dikabulkan oleh Bupati, Gapeksi akan terus melakukan aksi demo," tandasnya.
Pernyataan itu justru dibantah oleh Koordinator Forum Pekerja Pengelolaan Sampah Sidoarjo, Sandy Budi Santoso. Menurutnya semua tuntutan penggerobak dan pengelola TPST sudah diakomodir oleh Bupati.
"Semua yang hadir kemarin di DLHK jadi saksi bahwa apa yang menjadi uneg-uneg para penggerobak dan pengelola sudah diberi solusi oleh Gus Bupati. Dari mulai pengurangan ritasi hingga jaminan kesehatan dan ketenagakerjaan juga akan diberikan," ujarnya.
Karena itu Sandy meminta pihak-pihak yang akan melakukan aksi demo agar tidak mengatasnamakan petugas kebersihan. Sebab menurutnya persoalan tuntutan para pekerja kebersihan di kota delta tersebut sudah terakomodir.
"Apabila ada pergerakan dikemudian hari, maka bisa dipastikan itu ulah oknum pihak lain, maka kami lepas tanggung jawab atas hal tersebut," tutur pengelola TPST Bluru Kidul ini.
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Sidoarjo, Bahrul Amig yang dihubungi terpisah meminta pada semua pihak untuk saling menahan diri dalam menanggapi persoalan sampah ini. Pihaknya selalu terbuka pada siapapun untuk menerima masukan dalam penyempurnaan konsep penanganan sampah, baik dari sisi regulasi maupun implementasinya.
"Motivasi kami hanya satu, mengelola sampah hingga tuntas di level TPS3R, sehingga TPA Jabon tidak laku lagi. Ini yang menjadi target dan cita-cita kami di tahun 2024," pungkasnya.(hans/pram)
