Gate elektronik yang dipasang PT ISS di pintu timur GOR Gelora Delta Sidoarjo.
DNN, SIDOARJO - PT Indonesia Sarana Service (ISS)-KSO menyatakan bukan pihaknya yang mencoret jumlah lokasi lokasi parkir yang dikerjasamakan dengan Pemkab Sidoarjo dari 359 titik menjadi 87 titik, sebagaimana yang banyak dipergunjingkan saat ini.
Direktur Operasional PT ISS, Dian Sutjipto yang dihubungi melalui selulernya, Kamis (09/03/2023) sore tadi mengatakan pengurangan jumlah titik parkir itu merupakan hasil rapat antara tim kajian dari Universitas Brawijaya dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Sidoarjo, sedangkan pihak ISS hanya menyaksikan saja.
“Jadi adanya kabar yang menyebut PT ISS yang mencoret titik-titik parkir itu adalah isu yang dibuat untuk mendeskreditkan kami. Sebagai contoh saja, lokasi parkir di alun-alun dicoret oleh Dishub sendiri karena disinyalir sudah dikelola oleh pihak lain," tandasnya.
Sedangkan terkait keputusan sepihak dari Pemkab Sidoarjo untuk mengakhiri jalinan kerjasama pengelolaan parkir tepi jalan dan lokasi khusus tersebut dengan pihaknya, Dian memastikan sudah sangat siap dengan langkah hukum yang akan dilakukan mitranya tersebut.
Termasuk jika nantinya kedua belah pihak harus berhadapan di pengadilan. Pasalnya dalam hal ini PT ISS lah jelas-jelas sangat dirugikan oleh aksi sepihak tersebut, sebagaimana surat yang dikeluarkan Dishub Sidoarjo, 2 Januari lalu.
Padahal saat ini PT ISS sudah banyak menanamkan dana investasinya agar bisa kerja bareng dengan Pemkab Sidoarjo untuk memperbaiki kualitas layanan publik dari sektor perparkiran. “Salah satu bukti nyata yang bisa dirasakan oleh masyarakat adalah Tempat Parkir Khusus (TPK) GOR Delta Sidoarjo,” katanya.
Dian menambahkan, saat ini lokasi tersebut sudah menggunakan sistem gate elektronik yang hanya memberlakukan satu tarif untuk masuk ke area GOR Gelora Delta Sidoarjo. “Dulunya masyarakat akan dikenakan tarif berulang di setiap perpindahan titik parkir di area GOR,” imbuhnya.
Meski sudah berusaha untuk memberikan layanan terbaik pada warga kota delta, namun nyatanya Pemkab Sidoarjo justru memutuskan untuk mengingkari Perjanjian Kerjasama (PKS) yang ditandatangani kedua belah pihak pada April 2022 lalu.
“Kami memahami, kadangkala niat baik tidak selalu mendapatkan respon yang sama dari partner dalam sebuah hubungan kerjasama. Entah ada apa dibalik niat itu, kami serahkan saja sepenuhnya pada penilaian publik,” tukasnya.
Ia hanya khawatir, aksi sepihak yang dilakukan Pemkab Sidoarjo pada PT ISS tersebut bisa menghambat laju arus investasi ke kota delta. “Ya kita berharap saja semoga masalah ini tidak menjadi pemicu keengganan para calon investor lain yang berniat bekerjasama dengan pemerintah daerah terutama Pemkab Sidoarjo,” pungkas Dian.(hans/pram)
.jpeg)
