Iklan

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhrD7yx-DdJE6SBDqIT7yYDbFn8AyQ1qCVF6DMmDJMwOGKECtRYGVfcKtttbMd0Ot8qhWSfdv-UHaStsH7PUTdAba0tAq0_Y1z3B7Su3LM7_IUY9t2IvXt5Jn4w6_VGCJTb3iW3KBzB6745tc_-1sTHRX9mW1mAUjYRkq4u8z9OIwDjeJDLBY-MoRRZ=s1600

Iklan

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhrD7yx-DdJE6SBDqIT7yYDbFn8AyQ1qCVF6DMmDJMwOGKECtRYGVfcKtttbMd0Ot8qhWSfdv-UHaStsH7PUTdAba0tAq0_Y1z3B7Su3LM7_IUY9t2IvXt5Jn4w6_VGCJTb3iW3KBzB6745tc_-1sTHRX9mW1mAUjYRkq4u8z9OIwDjeJDLBY-MoRRZ=s1600
,

Iklan

Memprihatinkan...!!!Anggaran Ratusan Juta Mangkrak di BUMDes Kedung Sugo

dnnmedia.net
Friday, March 3, 2023, March 03, 2023 WIB Last Updated 2023-03-03T13:58:25Z
Kondisi mainan anak anak di WBT di BUMDes Kedung Sugo yang terlihat tak terawat




DNN SIDOARJO - Wahana mainan anak anak yang berada di Wisata Bumi TKD (WBT) milik BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) Desa Kedung Sugo Kecamatan Prambon terlihat mangkrak tak terawat. Di tempat mainan anak-anak tersebut banyak di tumbuhi rumput yang menjulang tinggi dan hampir semua wahana juga terlihat berkarat dan rusak. 


Menurut salah satu pengurus BUMDes Kedung Sugo Makmur, Yusnita  bahwa kondisi wahana mainan anak-anak tersebut seperti itu lantaran tidak pernah dioperasikan karena pihaknya kesulitan mencari pegawai untuk mengoperasikannya. 


"Dulu ada 5 orang yang menjaga wahana itu, Namun kemudian berjalannya waktu tinggal 3 orang dan akhirnya mengundurkan diri semua. Padahal kami sudah memberikan honor Rp. 50 ribu per hari untuk setiap orang," Ungkapnya. 


Kondisi mainan anak anak di WBT milik BUMDes Kedung Sugo yang terlihat mangkrak

Yusnita juga menambahkan kondisi tersebut diperparah karena seringnya musim hujan yang mengakibatkan lokasi mainannya becek. Akibatnya pengunjung enggan untuk bermain di area tersebut.


Sementara itu menurut sekretaris Desa Kedung Sugo, Nisful Lailiyah bahwa Wisata desa Kedung Sugo tersebut dibangun bertahap sejak tahun 2019 dan diresmikan akhir tahun 2021 yang lalu oleh Bupati Sidoarjo, Akhmad Muhdlor. 


"Pembangunannya menghabiskan anggaran kurang lebih Rp. 700 juta, untuk pengelolaannya di kelola oleh Desa karena pengurus BUMDes kami nilai masih belum mampu mengelolanya," Ungkapnya. 


Berkenan dengan PAD (Pendapatan Asli Desa) yang disetorkan ke APBDes selama operasional ditahun 2022 yang lalu, Nisful mengaku belum bisa memberikan kontribusi. 


"Tahun 2022 lalu belum bisa setor PAD (pendapatan asli desa) ke APBDes mas, karena pendapatannya hanya cukup buat honor pegawai dan operasional," Ujarnya. 


Namun ketika dikonfirmasi tentang laporan pembukuan keuangan BUMDes selama tahun 2022, Nisful enggan menjawabnya.(Hans/pram)

Iklan

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhNj5-ZAvcT-9iIFlu_km3yh0_IaIxL-uRp7XywnOxuvvkr12MBmNDLDoYO1-MyFPIHdipkG_g20QK1i4rLINfeoyIAmPow8QCRl2MdOSHBLINCxC0WutJLAlmN5cjigUHfuSiVQuDMfLIWwCvHzNWfup4l5TaECdpXhQwuwuLsC_kmxBsjUTDElycYrco=s1431

CV DELTA TOUR

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEh5qCd9AeFn-lyqVbBcH8rTim07Ay_xbYd6AiaVSQnXSY57S_XnKzbeyqlcuFXemvK5Q0yU-umA4FaH8ThX1Gut8vyjVviRQMZvT9HCrdv9nnzHn8MimtwNQpLxE4onUfobXs_xamjsooT5dxxba72AfCEFlBwXUigoIlRAEIT4stnjHsqKI4Gsl0sa=s1280