DNN, SIDOARJO – Komisi C DPRD Sidoarjo menggelar Rapat Dengar Pendapat atau Hearing terkait kasus penutupan akses pintu masuk sisi barat Perumahan Pondok Mutiara oleh warga setempat yang dikeluhkan Imam Rafi’i, pengusaha cucian mobil dan kafe.
Dalam hearing yang digelar Rabu (31/08/2022) siang tadi, komisi yang membidangi pembangunan dan infrastruktur itu mengundang pihak-pihak yang terlibat dalam masalah tersebut. Diantaranya Kepala Desa Jati, Warga Perumahan Pondok Mutiara, Dinas Perizinan, Sat Pol PP, Dinas Perkim, dan Camat Kota Sidoarjo. Beberapa hari sebelumnya, lokasi yang dipersengketakan itu sempat disidak anggota Komisi C yang didampingi dinas terkait.
Ketua Komisi C, Suyarno yang didampingi Wakil Ketua, Anang Siswandoko dan sekretaris, M. Rojik memberikan kesempatan pada Imam Rafi’i untuk menjelaskan permasalahan yang timbul akibat penutupan akses jalan itu.
Menurutnya, akses jalan masuk itu dulu pernah dibuka, sebagai akses masuk ke perumahan dan juga ke kampung seni. Namun dirinya tidak tahu kenapa kemudian ditutup. Karena saat ini dirinya punya usaha di sekitar lokasi itu dan untuk memudahkan akses pelanggannya keluar masuk, maka Imam meminta pintu itu dibuka kembali. Sebab, tutur Imam, legalitas perizinan usahanya sudah lengkap, baik Izin mendirikan bangunan sampai pengelolaan limbahnya termasuk izin membuka kembali portal yang ditutup ini dari dinas PU Cipta karya dan PU Bina marga jawa timur. "Silahkan dicek, ada 15 surat perizinan yang saya kantongi," ungkapnya.
Terkait hal itu Kepala Desa Jati, M Ilham yang juga hadir dalam rapat itu mengatakan, pada intinya warga tidak berkeberatan membuka akses jalan itu asalkan pihak pengusaha mau memperhatikan dampak negatifnya, misalnya faktor keamanan dan kenyamanan warganya.
"Pada Januari lalu kami sudah membicarakan hal itu. Dan sudah ada berita acara kesepakatannya, yakni pintu boleh dibuka asalkan di tempat itu ada pos security untuk menjamin keamanan lingkungan," ujar Ilham.
Masalah itulah yang kemudian menjadi tarik ulur antara kedua belah pihak selama hampir dua jam. Namun pada akhirnya Imam Rofi’i bersedia memenuhi permintaan warga perumahan. “Alhamdulillah sudah ada jalan keluarnya yang disepakati bersama. Saya kira masalah ini sudah clear," imbuh Ketua RT 19 Perum Pondok Mutiara, Christiono Sutanto.
Sementara itu Anang Siswandoko yang ditemui seusai rapat mengatakan hearing ini sengaja digelar untuk menyatukan kepentingan para pihak bersengketa. Dengan telah adanya win-win solution ini maka ladang usaha disana yang menyerap banyak tenaga kerja tersebut bisa makin lancar tanpa mengabaikan faktor keamanan dan kenyamanan warga sekitar.
Sedangan terkait lokasi parkir di tempat itu yang menggunakan Ruang Terbuka Hijau (RTH), Anang belum bisa berkomentar. "Ini karena sudah menjadi kesepakatan. Jadi biarkan dulu beroperasi, sebab kami juga belum sampai ke arah situ (membahas regulasinya-red)," pungkasnya.(Hans/Pram)
.jpeg)
