Opini Oleh: Ismi Dwi Kartika
(Mahasiswi Administrasi Publik- Universitas Muhammadiyah Sidoarjo)
Dalam era digital sekarang ini upaya peningkatan pelayanan publik sangat dibutuhkan untuk memperbaiki pelayanan serta meningkatkan kualitas pelayanan. Dalam upaya peningkatan pelayanan publik dibutuhkan suatu kemampuan manajemen strategi yang baik oleh organisasi maupun instansi.
Salah satu instansi yang berfokus dalam meningkatkan pelayanan publik dengan menggunakan manajemen strategi yang baik ialah rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo (RSUD). Melalui peraturan Bupati Sidoarjo no 22 tahun 2016 tentang pedoman pelaksanaan pelayanan gawat darurat ibu dan bayi di sidoarjo, RSUD meluncurkan inovasi pelayanan SiMaNeiS atau (Sidoarjo Maternal dan Neonatal Emergency SMS Gateway).
SiMaNeiS (Sidoarjo Maternal dan Neonatal Emergency SMS Gateway) ini merupakan sistem rujukan berbasis sms. yang mana SiMaNeiS (Sidoarjo Maternal dan Neonatal Emergency SMS Gateway) dianggap menjadi terobosan dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi sistem rujukan yang mempercepat proses penukaran informasi, data, serta komunikasi antara bidan, klinik, puskesmas, maupun rumah sakit. yang sudah terintegrasi dengan Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo (RSUD) untuk mengurangi faktor keterlambatan tindakan.
SiMaNeiS (Sidoarjo Maternal dan Neonatal Emergency SMS Gateway) juga dapat memberikan informasi yang realtime terkait rujukan. Dan dalam pelaksanaannya SiMaNeiS (Sidoarjo Maternal dan Neonatal Emergency SMS Gateway) ini sangat mempermudah pelayanan rujukan karena perujuk hanya perlu mengirimkan format rujukan yang sudah tersedia melalui berbagai media komunikasi yaitu SMS, website SiMaNeiS, telepon ataupun yang lainya.
Dengan diterapkanya Pelayanan Kesehatan dengan Program Si MaNeiS (Sidoarjo Maternal dan Neonatal Emergency SMS Gateway) ini diharapkan pasien rujukan tidak lagi mengalami masalah penanganan dan bisa menekan angka kematian ibu dan bayi saat akan melahirkan. Karena program ini akan mempercepat pelayanan rujukan saat ada ibu yang akan melahirkan. Program ini meraih 99 top inovasi pelayanan publik 2016 yang ditandai dengan diterimanya sertifikat penghargaan dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.*
