DNN, SIDOARJO – Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo memastikan warga kurang mampu pengguna fasilitas Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin (JKMM) di Sidoarjo akan mendapatkan layanan kesehatan, khususnya rawat inap, di semua rumah sakit pemerintah dan Puskesmas.
Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Sidoarjo, dr Abdillah Segaf Al Hadad menyatakan kapasitas tempat tidur perawatan pasien di fasilitas-fasilitas kesehatan pelat merah di kota delta sangat mencukupi untuk mengcover program ini.
“Di RSUD Sidoarjo ada 700 bed, sedangkan di RSUD Sibar (Sidoarjo Barat-red) ada 100. Dari jumlah itu 60 persennya khusus disediakan untuk tempat perawatan kelas 3. Salah satunya untuk mendukung program JKMM ini,” jelas ia saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (13/12/2022) pagi tadi.
Bukan hanya itu, pihaknya juga sudah menyiagakan 14 dari 30 unit Puskesmas di seluruh wilayah Sidoarjo yang sudah memberikan layanan rawat inap bagi warga kurang mampu. “Total disana ada 169 tempat tidur. Jadi masih cukup lah,” imbuh Abdillah.
Bukan hanya itu, sebaran Puskesmas Rawat Inap ini juga dianggap cukup merata. Diantaranya Puskesmas Balongbendo, Barengkrajan, Jabon, Krembung, Krian, Porong, Prambon, Sedati Sukodono, Taman, Tarik, Tulangan, Waru dan Wonoayu.
Karena itu, Dinkes tidak ragu-ragu untuk memutus kontrak dengan empat rumah sakit swasta di kota delta yang selama tahun 2022 ini menjadi mitra Pemkab Sidoarjo dalam program JKMM ini. Diantaranya RSI Siti Hajar, RSI Siti Khodijah Taman, RS Anwar Medika Krian dan RS Mitra keluarga Waru.
Pertimbangan lainnya, JKMM ini merupakan program pendukung saja. “Intinya ya di BPJS itu. Jadi warga miskin yang membutuhkan perawatan kesehatan secara rutin dan berkala akan didaftarkan sebagai peserta BPJS Kesehatan dengan status PBI (Penerima Bantuan Iuran-red),” kata Abdillah.
Sambil menunggu kartu BPJS-nya aktif, tambah Plt Dirut RSUD Sibar itu, warga yang sakit tersebut akan lebih dulu dirawat dengan menggunakan skema JKMM yang biayanya ditanggung pemerintah melalui APBD.
“Soalnya regulasi BPJS menetapkan pendaftaran peserta dibawah tanggal 20, baru bisa dilayani bulan depan. Kalau diatas tanggal itu malah baru bisa dipakai bulan depannya lagi. Khan kasihan kalau harus nunggu selama itu, sedangkan urusan penyakit khan harus segera ditangani,” imbuhnya.
Sementara itu informasi yang diperoleh dari Dinas Sosial (Dinsos) Sidoarjo menyebutkan di tahun 2022 ini telah dikeluarkan 8.614 surat rekom JKMM untuk enam RS Rujukan dan Puskesmas Rawat Inap di kota delta. Sedangkan untuk rumah sakit di Surabaya sebanyak 227 rekom.
Dihubungi secara terpisah, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Sidoarjo, Yessy Novita menjelaskan selama tahun 2022 ini Pemkab Sidoarjo sudah mendaftarkan 65.925 orang warganya sebagai peserta baru berstatus PBI.
Sehingga hingga saat ini total ada 481.869 orang warga kota Delta yang iuran kepesertaannya dibayar oleh pemerintah, baik dari pusat maupun Pemkab Sidoarjo.(hans/pram)
.jpeg)
