Iklan

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhrD7yx-DdJE6SBDqIT7yYDbFn8AyQ1qCVF6DMmDJMwOGKECtRYGVfcKtttbMd0Ot8qhWSfdv-UHaStsH7PUTdAba0tAq0_Y1z3B7Su3LM7_IUY9t2IvXt5Jn4w6_VGCJTb3iW3KBzB6745tc_-1sTHRX9mW1mAUjYRkq4u8z9OIwDjeJDLBY-MoRRZ=s1600

Iklan

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhrD7yx-DdJE6SBDqIT7yYDbFn8AyQ1qCVF6DMmDJMwOGKECtRYGVfcKtttbMd0Ot8qhWSfdv-UHaStsH7PUTdAba0tAq0_Y1z3B7Su3LM7_IUY9t2IvXt5Jn4w6_VGCJTb3iW3KBzB6745tc_-1sTHRX9mW1mAUjYRkq4u8z9OIwDjeJDLBY-MoRRZ=s1600
,

Iklan

Pemkab Sidoarjo Putuskan Pasar Potong Unggas Sepanjang Ditutup

dnnmedia.net
Wednesday, December 7, 2022, December 07, 2022 WIB Last Updated 2022-12-07T12:06:42Z
Wabup Sidoarjo, Subandi (pegang mic) bersama Forkopimka Taman saat memediasi pertemuan antara pedagang dengan warga terdampak limbah Pasar Pemotongan Unggas Sepanjang.




DNN, SIDOARJO – Pemkab Sidoarjo akhirnya memenuhi tuntutan warga Kelurahan Ngelom dan Wonocolo Kecamatan Taman untuk menutup operasional Pasar Unggas Sepanjang. Keputusan itu disampaikan Wakil Bupati Sidoarjo, H Subandi didampingi forkopimka setempat, Rabu (07/12/2022) pagi tadi.


"Alhamdulillah hasil mediasi tadi berjalan lancar. Tadi sudah saya sampaikan bahwa pasar unggas harus ditutup. Jadi mulai hari ini tidak boleh lagi melakukan pemotongan disini," ungkapnya. Adapun aktivitas pemotongan tersebut harus dilakukan di rumah potong unggas yang telah disediakan Pemkab Sidoarjo di Krian.


"Silahkan dipotong disana, tempatnya cukup luas kok. Namun apabila masih bandel, maka saya sudah berkoordinasi dengan camat, Danramil dan Kapolsek serta satpol PP untuk membongkar lapak-lapak yang digunakan untuk motong unggas itu," tegasnya.


Menurut Wabup keputusan ini diambil lantaran pihaknya sudah turun dan melihat langsung kondisi pasar. Menurutnya selain lokasinya dekat dengan pemukiman warga, kondisi pasar juga sangat kumuh, sehingga kurang nyaman untuk ditempati.


Namun keputusan tersebut disayangkan oleh perwakilan dari pedagang pasar unggas, Imam Bukhori. Menurutnya, banyak cara yang bisa ditempuh selain penutupan pasar. Menurut ia pedagang bersedia mengolah limbahnya agar tidak dibuang ke sungai Mir. Salah satunya penyediaan bozem. 

Pasar unggas Taman yang akan jadi kenangan 


"Kami tadi sudah usulkan agar memakai bozem utk penampungan limbah kami, namun pak Wabup menolaknya dengan alasan tidak akan mampu menampung limbah semua pedagang di pasar," ungkapnya. Imam berharap Pemkab memberikan solusi terbaik, sebab selama ini dirinya bersama semua pedagang telah membayar retribusi daerah.


Sementara itu perwakilan warga dari desa Ngelom, Ahmad Fikri mengaku senang dan mengapresiasi keputusan itu. Menurutnya Wakil Bupati Sidoarjo yang telah mengambil keputusan yang tegas dan tepat serta berpihak pada warga.


"Kami bersyukur atas hasil keputusan pagi ini setelah sekian lama kami berjuang untuk menutup pasar unggas ini. Dan kami juga berharap agar keputusan ini juga dituangkan hitam diatas putih, agar kedepan tidak menjadi masalah lagi," pungkasnya.(hans/pram)

Iklan

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhNj5-ZAvcT-9iIFlu_km3yh0_IaIxL-uRp7XywnOxuvvkr12MBmNDLDoYO1-MyFPIHdipkG_g20QK1i4rLINfeoyIAmPow8QCRl2MdOSHBLINCxC0WutJLAlmN5cjigUHfuSiVQuDMfLIWwCvHzNWfup4l5TaECdpXhQwuwuLsC_kmxBsjUTDElycYrco=s1431

CV DELTA TOUR

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEh5qCd9AeFn-lyqVbBcH8rTim07Ay_xbYd6AiaVSQnXSY57S_XnKzbeyqlcuFXemvK5Q0yU-umA4FaH8ThX1Gut8vyjVviRQMZvT9HCrdv9nnzHn8MimtwNQpLxE4onUfobXs_xamjsooT5dxxba72AfCEFlBwXUigoIlRAEIT4stnjHsqKI4Gsl0sa=s1280