DNN, SIDOARJO – Wajah Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sidoarjo, Misbakhul Munir, terlihat gelisah. Beberapa kali ia terlihat menatap mendung tebal yang menggantung di atas langit, terutama yang menudungi wilayah desa Entalsewu dan Sidokepung yang kemarin diporak-porandakan puting beliung.
“Ini yang agak repot. Soalnya masih sangat banyak rumah warga yang belum selesai diperbaiki,” katanya saat ditemui di posko penanggulangan bencana yang dipusatkan di Balai RW 6 Desa Sidokepung, Senin (24/10/2022) siang tadi.
Bahkan kasur-kasur milik warga yang dijemur di halaman rumah mereka belum juga kering setelah terguyur air hujan semalam. Untuk mengantisipasinya, Dinsos sudah menyiapkan tenda besar serta fasilitas-fasilitas umum untuk tempat berteduh warga.
“Sudah ada Masjid dan Mushola juga Posko ini. Sedangkan yang lain, mungkin tetap tinggal di rumahnya masing-masing untuk menjaga asetnya. Sedangkan perempuan dan anak-anak, sudah diarahkan untuk bermalam di rumah tetangga yang masih layak ditinggali,” jelas Misbah.
Data yang ada disana menyebutkan, hingga saat ini lebih dari 500 rumah warga yang mengalami kerusakan, mulai yang berskala ringan hingga yang berat hingga tak layak ditinggali. Rinciannya ada 498 unit rumah di Desa Sidokepung, sedangkan di Entalsewu ada 110 tempat tinggal warga yang rusak.
Sejak pagi tadi ratusan orang dikerahkan untuk membantu warga melakukan pembersihan puing-puing serta memperbaiki atap rumah. Diantaranya dari unsur Satpol PP, Tagana, Tim Relawan BHS Peduli dan sebagainya.
Misbah menambahkan, saat ini pihaknya berusaha memastikan seluruh warga yang terdampak serta semua relawan yang turun tangan mendapatkan pasokan makanan yang cukup. “Untuk hari ini disiapkan oleh PKK Desa,” jelas mantan Camat di Krembung, Tarik dan Taman itu.
Sedangkan mulai besok hingga lima hari ke depan, pihak Dinsos yang akan memasok makanan siap santap untuk 838 jiwa warga yang terdampak. “Kami siapkan seribu porsi untuk masyarakat dan juga relawan,” tambahnya.
Ia hanya bisa berharap petugas PLN yang pagi itu juga diterjunkan ke lapangan bisa menyalakan kembali aliran listrik yang sempat mati hingga saat ini. “Kasihan kalau sampai gelap-gelapan seperti kemarin,” imbuh Misbah.
Hingga saat ini, sudah banyak bantuan yang disalurkan publik untuk korban terjangan angin puting beliung tersebut. Diantaranya dari DPD Golkar Sidoarjo, Yayasan Yayuk Edi Peduli, Polresta dan lain sebagainya. Selain itu turun juga tim kesehatan dari PDI Perjuangan yang mendukung kinerja petugas Puskesmas di Posko tersebut.
Ia berharap, warga yang berniat menyalurkan bantuan bisa mengumpulkannya di Posko. “Biar bisa kami catat sehingga diketahui kebutuhan apa yang belum terpenuhi. Jadi itulah yang nanti akan kami pasok,” imbuh Misbah.
Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Sidoarjo, Dwijo Prawiro menyebutkan saat ini pihaknya tengah menginventarisir informasi dari ketua-ketua RT. “Biar lebih detil tentang kerusakan rumah-rumah warganya,” jelasnya.
Berikutnya, ia akan menggelar rapat dengan pengurus RT dan RW serta perangkat desa terkait jenis dan jumlah bahan bangunan yang dibutuhkan untuk merenovasi rumah warga yang rusak. “Kebutuhan riilnya akan diketahui di forum tersebut. Berikutnya akan kita tentukan berapa banyak bantuan yang akan kita salurkan,” kata Dwijo lagi.(pram/hans)
