Iklan

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhrD7yx-DdJE6SBDqIT7yYDbFn8AyQ1qCVF6DMmDJMwOGKECtRYGVfcKtttbMd0Ot8qhWSfdv-UHaStsH7PUTdAba0tAq0_Y1z3B7Su3LM7_IUY9t2IvXt5Jn4w6_VGCJTb3iW3KBzB6745tc_-1sTHRX9mW1mAUjYRkq4u8z9OIwDjeJDLBY-MoRRZ=s1600

Iklan

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhrD7yx-DdJE6SBDqIT7yYDbFn8AyQ1qCVF6DMmDJMwOGKECtRYGVfcKtttbMd0Ot8qhWSfdv-UHaStsH7PUTdAba0tAq0_Y1z3B7Su3LM7_IUY9t2IvXt5Jn4w6_VGCJTb3iW3KBzB6745tc_-1sTHRX9mW1mAUjYRkq4u8z9OIwDjeJDLBY-MoRRZ=s1600
,

Iklan

Kasus Pengeroyokan Berujung Maut di PonPes Manba'ul Hikam Tidak Dirilis, Pelaku Dibawah Umur

dnnmedia.net
Saturday, October 16, 2021, October 16, 2021 WIB Last Updated 2021-10-16T09:43:42Z

Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro saat memberikan keterangan kepada wartawan



DNN, Sidoarjo - Setelah memeriksa puluhan saksi terkait perkara Pengeroyokan di Ponpes Manba'ul Hikam Desa Putat, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo. Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro sudah mulai menentukan beberapa pelaku pengeroyokan yang mengakibatkan satu santri meninggal dunia dan empat luka-luka. 


Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol. Kusumo Wahyu Bintoro membenarkan  peristiwa penganiayaan atau pengeroyokan santri di Pondok Pesantren Manbaul Hikam Tanggulangin Sidoarjo, yang berujung maut. Santri yang meninggal dunia dan luka-luka itu bukan karena jatuh dari tangga. Namun dikeroyok oleh para seniornya.


"Terkait kasus (penganiayaan) di Pondok Pesantren itu benar adanya. Tapi kita enggak bisa merilis, karena antara pelaku dan korbannya adalah  anak-anak," jelas Kombes Pol. Kusumo Wahyu Bintoro, Sabtu, (16/10/21). 


Tidak dirilisnya pelaku pengeroyokan di Ponpes itu, lantaran mengacu pada pasal 97 jo 19 ayat 1 UU No 11 tahun 2012 tentang sistem peradilan anak. Meski demikian, pihak kepolisian hingga saat ini masih terus melakukan penyelidikan terkait kasus yang menyebabkan satu santri meninggal dunia dan empat luka-luka.

"Kita masih melakukan penyelidikan," tegasnya. 


Lanjut Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro bahwa soal motif penganiayaan yang berujung maut itu. Lantaran adanya perselisihan atau ketidakcocokan antara santri junior (korban) dengan santri senior (terduga pelaku). 


"Antara yunior dan senior ini ada perselisihan dan gak cocok," pungkasnya. 


Pemberitaan sebelumnya, bahwa insiden pengeroyokan terjadi pada Senin, (11/10) sekitar pukul 22.00 Wib di  Pondok Pesantren Manbaul Hikam Tanggulangin Sidoarjo.

Diketahui ada lima orang yang menjadi korban dalam penganiayaan tersebut. Diantaranya, MZA (15) meninggal dunia, sedangkan F (15) AN (14), KS (15), dan RD (15) mengalami luka-luka. Korban dianiaya oleh para seniornya di Ponpes Manba'ul Hikam, Desa Putat, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo.(Agus/Hans)

Iklan

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhNj5-ZAvcT-9iIFlu_km3yh0_IaIxL-uRp7XywnOxuvvkr12MBmNDLDoYO1-MyFPIHdipkG_g20QK1i4rLINfeoyIAmPow8QCRl2MdOSHBLINCxC0WutJLAlmN5cjigUHfuSiVQuDMfLIWwCvHzNWfup4l5TaECdpXhQwuwuLsC_kmxBsjUTDElycYrco=s1431

CV DELTA TOUR

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEh5qCd9AeFn-lyqVbBcH8rTim07Ay_xbYd6AiaVSQnXSY57S_XnKzbeyqlcuFXemvK5Q0yU-umA4FaH8ThX1Gut8vyjVviRQMZvT9HCrdv9nnzHn8MimtwNQpLxE4onUfobXs_xamjsooT5dxxba72AfCEFlBwXUigoIlRAEIT4stnjHsqKI4Gsl0sa=s1280