.jpg) |
| Warga Desa Kletek saat melakukan aksi beberapa hari lalu. |
DNN,SIDOARJO — Belum sepekan sejak warga Desa Kletek Kecamatan Taman melakukan aksi unjuk rasa terkait kembali beroperasinya pabrik pembuatan tepung bulu yang menyebabkan bau busuk, pemilik usaha pembuatan tepung bulu ayam melayangkan somasi kepada koordinator aksi, H Yusuf melalui kuasa hukumnya.
Karena itu H Yusuf bersama warga yang ikut aksi menemui pengacara yang terkenal no viral no justice, Muhammad Sholeh, S.H untuk meminta pendampingan hukum. Jum'at (07/6/2024).
H Yusuf sendiri adalah salah seorang tokoh masyarakat yang selama ini cukup vokal bersama RW dan RT lingkungan setempat untuk menolak kembali beroperasinya pabrik pembuatan tepung bulu yang diduga menimbulkan pencemaran lingkungan di desa Kletek.
 |
Cak Sholeh (kaos hitam) bersama perwakilan warga Desa Kletek di ruang kerjanya |
Dimintai keterangan saat di kantor Cak Soleh, Abah Yusuf menyayangkan sikap pemerintah kabupaten yang terkesan lambat & tidak serius menangani kasus ini. Sampai terjadi konflik berkepanjangan yang berujung pada somasi, dengan dugaan dirinya memprovokasi warga dan mencemarkan nama baik pemilik usaha.
"Pemerintah kabupaten sepertinya kok tidak serius dalam persoalan ini, padahal sudah jelas keputusan bupati pada 2021 itu. Usaha tersebut ditutup, kenapa sekarang beroperasi kembali dan terjadi pembiaran? Lalu tiba2 saya disomasi oleh kuasa hukum pemilik usaha dengan dugaan pencemaran nama baik." tegas Abah Yusuf
Ketua RW 04 Riyadi yang turut menerima surat tersebut juga merasa resah, ia menyampaikan sejak kapan aksi unjuk rasa dapat dikatakan sebagai pencemaran nama baik.
"Unjuk rasa yang kami lakukan kemarin sudah sesuai prosedur, sudah buat laporan ke polres dan tidak sama sekali menyentuh objek usaha milik pabrik pembuatan tepung bulu itu" Ujar Riyadi
Menanggapi hal tersebut cak Soleh yang kantornya didatangi oleh warga desa Kletek mengatakan, ia akan mendampingi warga desa Kletek yang terdampak aktifitas produksi pabrik pembuatan tepung bulu tersebut. Seperti biasa, pengacara yang terkenal dengan jargon No Viral No Justice ini merangkum kronologi singkat dalam satu vidio untuk disampaikan ke masyarakat luas.
"Gausah takut, gausah Wedi. Siapapun kalian saya siap mendampingi masyarakat jika ada kaitan dengan hal-hal yang bersifat ancaman keranah pidana dan yang kedua jika konten ini nantinya tidak di indahkan oleh pemilik usaha tepung bulu ayam nanti saya akan dampingi untuk buat laporan ke polisi, ayo kita buktikan bahwa Indonesia ini negara hukum". Ujar pengacara yang juga aktivis 98 itu.
Masih Cak Soleh, siapapun boleh dan berhak membuka usaha dan mencari rezeki. Namun jangan sampai melanggar aturan yang berlaku. Selain itu yang terpenting memenuhi syarat izin operasional dari pemerintah kabupaten dan dinas terkait.
"Siapapun boleh berusaha, siapapun boleh cari uang. Sepanjang tidak meresahkan dan merugikan lingkungan. Jangan lupa harus memenuhi izin yang ada" tutup cak Soleh.(Hans)
