Iklan

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhrD7yx-DdJE6SBDqIT7yYDbFn8AyQ1qCVF6DMmDJMwOGKECtRYGVfcKtttbMd0Ot8qhWSfdv-UHaStsH7PUTdAba0tAq0_Y1z3B7Su3LM7_IUY9t2IvXt5Jn4w6_VGCJTb3iW3KBzB6745tc_-1sTHRX9mW1mAUjYRkq4u8z9OIwDjeJDLBY-MoRRZ=s1600

Iklan

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhrD7yx-DdJE6SBDqIT7yYDbFn8AyQ1qCVF6DMmDJMwOGKECtRYGVfcKtttbMd0Ot8qhWSfdv-UHaStsH7PUTdAba0tAq0_Y1z3B7Su3LM7_IUY9t2IvXt5Jn4w6_VGCJTb3iW3KBzB6745tc_-1sTHRX9mW1mAUjYRkq4u8z9OIwDjeJDLBY-MoRRZ=s1600
,

Iklan

Caleg-Caleg Inilah yang Berpeluang Rebut Dua Kursi Kosong di Dapil Sidoarjo 3

Wednesday, February 21, 2024, February 21, 2024 WIB Last Updated 2024-02-21T10:55:05Z

 

Ilustrasi kursi kosong yang ditinggalkan Atok Ashari dan Mousawimin di dapil Sidoarjo 3.



DNN, SIDOARJO – Berpulangnya politisi kawakan PAN, almarhum Mousawimin dan mendiang Taufik Hidayat dari PDIP mestinya menjadikan ceruk lebar bagi parpol lain untuk meraih kursi di Dapil Sidoarjo 3 dalam Pemilu 2024 ini. 


“Ini yang kemudian menarik untuk dicermati. Siapa yang mampu memanfaatkan peluang itu sebaik-baiknya. Apakah itu PKB, Gerindra atau PDI Perjuangan yang akan menambah perolehan kursinya, atau malah partai lain,” sebut peneliti Institute Research of Public Development (IRPD), Nanang Haromain.


Ia yang dihubungi melalui WA-nya, Rabu (21/02/2024) pagi tadi mengatakan dapil yang meliputi Kecamatan Wonoayu, Tulangan, Krembung dan Prambon tersebut merupakan medan pertarungan paling sengit di Pemilu 2019 lalu.


Saking ketatnya perolehan suara yang dipungut para caleg, harga setiap kursi DPRD Sidoarjo di dapil itu menjadi sangat mahal. “Suara minimal parpol harus mencapai 12 ribuan suara. Sedangkan di dapil lain, rata-rata nilai kursinya hanya di kisaran 10 ribuan suara saja,” tambah Nanang.


Namun kalkulasi elektoral ini menjadi berubah saat kedua politisi senior tersebut meninggal dunia, terutama Mousawimin yang berpulang menjelang penetapan DCT hingga menjadi pukulan yang cukup telak bagi PAN. 


“Tidak mudah mencari jago sekaliber almarhum. Akibatnya potensi suara itu menjadi liar dan menjadi rebutan partai lain. Bukan hanya itu, Kondisi ini juga berefek pada nilai kursi Dapil 3 yang jadi lebih murah. Tidak lagi 12ribuan tapi hanya sekitar 10 ribuan saja,” imbuhnya.


Lebih lanjut dikatakannya, sebenarnya PKB berpeluang mengambil kursi kosong itu sehingga menambah perolehannya menjadi 4 kursi. Potensi ini didapat setelah PKB mendapat tambahan energi besar dengan kepindahan Atok Ashari dari PKS ke parpol berlogo bumi dan Sembilan bintang itu.


“Tapi jika melihat pergerakan angka rekap suara di kecamatan saat ini, sepertinya momentum tersebut gagal diraih. Kemungkinan besar mereka tetap akan bertahan di 3 kursi seperti capaian sebelumnya,” ungkap sarjana Sosial Politik UGM Yogyakarta itu.


Pun demikian dengan PDI Perjuangan yang menurutnya stagnan di 2 kursi saja. Namun yang menarik untuk dicermati adalah terjadinya adu lari antara sang juara bertahan, Didik Prasetyo dengan pendatang baru potensial, Harman Pratomo.


Jika mengacu pada data Sirekap KPU yang diunduh Rabu pukul 00.28 wib malam tadi, disparitas antara keduanya terbilang tipis. Untuk sementara Harman masih unggul dengan tuaian 6.568, sedangkan Didik sedikit tercecer di belakang dengan perolehan 6.057 suara. 


“Kemungkinannya masih 50:50, karena proses rekapnya masih sekitar 84%. Segala kemungkinan masih bisa terjadi. Bisa saja Harman akan terus mempertahankan keunggulannya hingga finish, atau justru Didik yang akan menyalip di detik-detik akhir,” ulas Nanang.


Lalu siapa bakal mendapatkan bola muntah tersebut, Nanang menyebut peluang itu harusnya bisa diraih Gerindra meski mereka kehilangan jagoannya, Widagdo, pemilik 12.827 suara dalam Pemilu 2019 lalu yang tak lagi berkontestasi di pesta demokrasi kali ini.


Berdasarkan hasil Sirekap, parpol berlogo kepala Burung Garuda itu sudah mengoleksi hampir 24.500 suara. Kontribusi terbesar berasal dari pundi-pundi Irda Bella yang berisi lebih dari 11 ribu suara yang sudah pasti mengisi kursi keenam. Di posisi kedua ada Supriyono yang sudah mengumpulkan lebih dari 5.300 suara.


Selain keduanya masih ada kontribusi yang lumayan signifikan dari dua orang caleg lainnya yang sudah mendapatkan suara lebih dari seribu. Keempat gacoan Gerindra ini yang sepertinya masih bisa diharapkan untuk terus memperkaya perolehan suaranya yang bisa dikonversikan menjadi dua kursi.


Kandidat perebutan kursi ketujuh itu, tambah Nanang juga bisa diraih caleg Partai Golkar, Wahyu Lumaksono yang sampai saat ini sudah bermodalkan 4.438 suara. Sedang angka kumulatif caleg yang bernaung di bawah Pohon Beringin mencapai 7.400 suara.


Disisi lain, PKS juga seakan ngos-ngosan setelah meloncatnya Atok Ashari ke kubu PKB. Data Sirekap di hari dan waktu yang sama menunjukkan perolehan kumulatif yang dikumpulkan para caleg parpol bernomer urut delapan itu masih berada di level 6.500 suara. 


Jika tak ada lonjakan berarti yang terjadi hingga akhir rekap suara pada 2 Maret nanti, PKS terancam kehilangan satu kursi di DPRD Sidoarjo periode 2024-2029 nanti. “Meskipun berat namun masih ada peluang untuk meraih kursi itu lagi,” tukas aktivis HMI itu.


Bendahara Partai Demokrat, Adit Hananta juga disebut punya peluang. Saat ini mantan Ketua Pemuda Muhammadiyah itu sudah mengantongi hampir 3.500 suara. “Bisa saja mantan pendukung almarhum Mousowimin yang berbasis Muhammadiyah bergerak kesana,” pungkas Nanang.(sein/pram)

Iklan

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiHrXgUblR7J64GKvwk21F1_y_jAnosYVe4N8WJS1ygEoiaQHoD6uC6hOFD7Lj7Nhylelg-_3ysD-haxn-VkxpCbGdWZuisXKGv8drTp8Tge5dE3Ar27KflCOTyCko8Gjr6zU6MGCjNEmRn8hoeQR8-XEVX3C3nRJbjghKk71eIgP6EJkJhm4jEp6V_=s1280

CV DELTA TOUR

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEh5qCd9AeFn-lyqVbBcH8rTim07Ay_xbYd6AiaVSQnXSY57S_XnKzbeyqlcuFXemvK5Q0yU-umA4FaH8ThX1Gut8vyjVviRQMZvT9HCrdv9nnzHn8MimtwNQpLxE4onUfobXs_xamjsooT5dxxba72AfCEFlBwXUigoIlRAEIT4stnjHsqKI4Gsl0sa=s1280