DNN, SIDOARJO - Dari 11 orang yang terjaring dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT), KPK baru menetapkan SW sebagai satu-satunya tersangka terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang insentif pajak di Sidoarjo.
"SW ini akan menjadi pintu masuk untuk menyelidiki dan menyidik kasus ini lebih lanjut," ujar Komisioner KPK, Nurul Gufron yang didampingi Humas KPK, Ali Fikri dalam jumpa pers yang digelar di kantornya, Senin (29/01/2024) yang dimulai sejak pukul 16.50 WIB tadi.
Selain SW, KPK juga sempat mengamankan para pejabat di lingkungan Pemkab Sidoarjo lainnya dan pihak swasta. Diantaranya suami dan anak SW, Kepala BPPD, tiga orang bendahara BPPD dan seorang tenaga fungsional BPPD Sidoarjo. Selain itu UL. pimpinan cabang Bank Jatim serta kakak ipar dan asisten bupati Sidoarjo.
Lebih lanjut Gufron menjelaskan, dalam kasus ini tersangka diduga telah melakukan pemotongan uang insentif pajak alias jasa pungut yang menjadi hak ASN di lingkungan BPPD Sidoarjo yang dilakukan sejak 2021 lalu. Adapun besaran berkisar antara 10-30 persen dari total nilai yang seharusnya diterima kan pada yang berhak.
"SW selalu kasubag umum dan kepegawaian BPPD sekaligus bendahara secara sepihak melakukan pemotongan dana insentif untuk para ASN tersebut. Pemotongan yang dimaksud diantaranya kebutuhan untuk Kepala BPPD dan untuk Bupati Sidoarjo," jelasnya. Pemotongan itu sudah disampaikan secara lisan oleh SW pada para ASN. Dan mereka juga dilarang membicarakan masalah itu.(pram/hans)
