 |
| Sunandar saat memberikan sambutan pada sidang Internasional Labour Confrence 111 Di Geneva Swiss |
DNN, JENEWA — Delegasi Indonesia dari unsur Serikat Pekerja yang terdiri dari beberapa konfederasi; seperti KSPI, KSPSI, KSBSI, KSPN, SARBUMUSI, dan KASBI yang merupakan anggota tripartit Indonesia menghadiri Internasional Labour Conference 111 di Gedung PBB Geneva, Swiss (5 -16/6/2023)
Dalam sambutannya pada sidang konfrensi tenaga kerja internasional tersebut, Sunandar menyampaikan bahwa di Indonesia tercatat ada 24 Konfederasi Serikat Pekerja dan sekitar 120 Federasi.
"Saya sangat bangga berdiri di sini sebagai delegasi Indonesia, oleh karena itu izinkan saya berbagi tentang Indonesia," Kata Sunandar.
Ketua umum Federasi Serikat Pekerja Kimia Energi Pertambangan (FSP KEP) Minyak Gas Dan Umum ini menjelaskan bahwa sama seperti negara demokrasi lainnya, semua pekerja di Indonesia berjalan berdasarkan undang-undang yang berlaku di setiap negara. Para pekerja dapat bergabung dan bebas untuk membentuk serikat pekerja.
"Namun pada kenyataannya tidak mudah untuk mencapai hasil yang maksimal karena berbagai faktor, diantaranya intimidasi, ancaman karir, dan ancaman pemutusan hubungan kerja bagi pengurus serikat pekerja dan karyawan dari pihak manajemen perusahaan masih tinggi," Jelasnya.
 |
| Sunandar (lima dari kiri) saat foto bersama bersama tim delegasi dari Indonesia di acara Internasional Labour Confrence 111, Genewa Swiss |
Selain itu dari sisi kebijakan pemerintah, para pekerja di Indonesia sangat tidak diuntungkan dengan peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan baik oleh pemerintah (eksekutif) maupun lembaga legislatif di Indonesia.
"Akhir akhir ini banyak kebijakan dari pemerintah terkait tenaga kerja tidak berpihak pada kepentingan pekerja, bahkan cenderung merendahkan martabat pekerja. Apalagi setelah terbitnya Undang-Undang Omnibus Law," Tandasnya.
Oleh karena itu Serikat Pekerja Indonesia terus melakukan gerakan menolak undang-undang tersebut. Khususnya klaster ketenagakerjaan, yang dipastikan tidak mendukung kesejahteraan pekerja, diantaranya outsourcing semua jenis pekerjaan, lebih mudah pemutusan hubungan kerja, mengurangi standar upah minimum, dan hak untuk bernegosiasi dan tawar-menawar semakin terancam
"Dengan momentum ini, kami berharap kerjasama dan solidaritas serikat buruh di dunia dapat membantu kami untuk mencari solusi dan jalan terbaik bagi kesejahteraan buruh di Indonesia," Pungkas Sunandar.
Sunandar yang juga Ketua Majelis Nasional KSPI ini juga menandaskan melalui forum Internasional ini, pihaknya mereplikasi tema ILC ke 111 (seratus sebelas) Tahun 2023 dengan slogan “Keadilan Sosial” dalam setiap gerakan yang dilakukan.(hans/pram)
.jpeg)
