DNN SIDOARJO – Bupati LIRA Sidoarjo, HM Nizar mengaku menemukan beberapa kejanggalan dalam proyek pembangunan jembatan di Desa Tropodo, Waru dan Desa Pabean Kecamatan Sedati yang baru saja mendapatkan teguran dari Wakil Bupati Sidoarjo, Subandi.
Salah satunya terkait kontraktor penggarap proyek tersebut. Ia mempertanyakan kapasitas Ketua Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Sidoarjo, Dedik dalam proyek senilai Rp 1,86 Miliar itu.
Dalam situs lpse.sidoarjokab.go.id disebutkan, pemenang tender proyek tersebut adalah CV Citra Deka yang beralamat di Jl. Hayam Wuruk No.296, Semanding – Tuban. “Terus kenapa Dedik yang mengerjakan. Dia itu pemilik CV atau hanya sewa bendera saja?,” tanya Nizar saat dihubungi di kantornya, Sabtu (22/10/2022) siang tadi.
Menurutnya, sesuai aturan yang berlaku, proyek pemerintah yang nilainya dibawah Rp 15 milliar tidak boleh di-subkontrakkan, kecuali diketahui dan direkomendasikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom). "Jika ternyata CV Citra Deka ini direntalkan (dipinjamkan-red), maka ini akan menjadi persoalan hukum nantinya," tegas Nizar lagi
Sementara itu, kepala Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Sidoarjo, Dwi Eko Saptono yang dihubungi melalui wall chatting WhatsApp-nya belum memberikan jawaban tentang masalah ini sampai berita ini ditayangkan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Wakil Bupati Sidoarjo, H Subandi menegur keras pelaksana CV Citra Deka lantaran lambatnya progres pembangunan jembatan di atas Sungai Cantel itu. Hingga memasuki bulan ke empat, kondisi fisik proyek tersebut masih defisit 14% dari target.
Padahal dalam proses pembangunan proyek ini sampai harus menutup total ruas jalan utama yang menghubungkan wilayah Kecamatan Waru dan Sedati tersebut. Akibatnya, banyak warga yang mengeluh karena terhambatnya mobilisasi mereka.
Tak hanya itu, penutupan jalan tersebut juga dikeluhkan para pengusaha di sepanjang ruas jalan tersebut yang mengaku banyak kehilangan pendapatan sehingga terpaksa harus merugi.(Hans/Pram).
.jpeg)
