DNN, SIDOARJO - Setelah dilakukan Clean Up atau pembersihan sebulan yang lalu oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Sidoarjo, sampah di depan bekas TPST Desa Sarirogo kecamatan Sidoarjo kembali menumpuk.
Tumpukan sampah tersebut bahkan meluber hingga ke bahu jalan dan mengeluarkan bau tidak sedap meskipun disitu ada spanduk besar bertuliskan "TPST Sarirogo Ditutup Mulai 1 Desember 2021".
Menanggapi hal tersebut Kepala Desa Sarirogo, Yunan Faruq Effendi ketika ditemui di kantornya, Rabu (30/03/2022) menyatakan selain membuat spanduk pengumuman tersebut, pihaknya juga sudah berupaya membentuk satgas guna mencegah orang membuang sampah disana. Namun faktanya masih saja banyak yang membuang sampah disitu.
"Rencananya, tahun depan lokasi TPST ini akan kami pindah ke kebelakang, sekitar 50 meter dari jalan. kita bangun agak besar dan kita kelola nantinya. Yang sekarang ini koq sepertinya kurang elok karena TPST ini pas ada pinggir jalan,” ungkapnya.
Ditempat terpisah Kepala DLHK Sidoarjo, Bahrul Amig mengingatkan kembali pada semua Kepala Desa di kabupaten Sidoarjo akan tanggung jawab desa dalam pengelolaan sampah yang sudah tertuang dalam Perbup No 10/2021 Pasal 4 ayat 2 huruf K.
“Desa bertanggung jawab pengelolaan sampah, kebersihan, taman dan penghijauan,” katanya.
Amiq menegaskan pihak Pemdes Sarirogo harus melakukan inisiatif agar bekas TPST tersebut tidak lagi dijadikan tempat pembuangan sampah liar.
“Desa harus cermat, entah membentuk satgas atau dipasang CCTV agar tempat tersebut tidak dibuangi sampah lagi. Jangan hanya bisa menutup tapi tidak ada pengawasannya,” ungkapnya.
Mantan Kepala Dinas Perhubungan Sidoarjo itu mengatakan, pemerintah kecamatan ataupun desa sebenarnya bisa memberikan dan edukasi langsung kepada warganya. “Sebenarnya, desa-desa sudah mulai marak membangun TPST. Tinggal komitmen untuk menuntaskan sampahnya masih harus ditingkatkan,” pungkasnya. (Hans/Pram)
.jpeg)
