DNN, SIDOARJO – Puluhan warga Desa Tebel Kecamatan Gedangan ngelurug ke kantor DPRD Sidoarjo, Senin (14/08/2023) siang tadi. Mereka mempertanyakan kelanjutan penanganan sengketa warga dengan PT Bernofarm terkait lahan sempadan saluran air yang selama ini dipakai untuk jalan desa.
Juru bicara warga, Langgeng Santosa menjelaskan masalah ini sebenarnya pernah dimediasi oleh Pemkab dan DPRD Sidoarjo, namun sampai saat ini belum jelas tindak lanjutnya. “Kami pernah melihat ada aparat Satpol PP Kecamatan yang datang ke PT Bernofarm setelah mediasi itu, namun mereka pulang begitu saja tanpa ada tindakan apapun,” jelasnya.
Padahal warga sangat membutuhkan tindakan tegas dari aparatur pemerintah lantaran ruas jalan selebar 3,5 meter itu sekarang dalam keadaan ditutup oleh PT Bernofarm sehingga warga pun tak lagi bisa melintasi akses jalan tersebut.
Lebih lanjut dijelaskannya, pihak Pemerintah Desa Tebel pernah membuat Perdes tentang tukar manfaat sempadan saluran air itu dengan gedung pertemuan senilai Rp 700 juta. Namun rencana tersebut tidak pernah terealisasi hingga saat ini. Bahkan tiba-tiba Perdes tersebut langsung dicabut.
Langgeng mengatakan warga sempat mempertanyakan masalah itu pada Kades. Saat itu diakui jika PT Bernofarm memang sudah memberikan uang sebesar Rp 700 juta itu ke desa. Tapi dana tersebut sudah habis dipakai untuk membiayai proyek pembangunan kios BUMDes.
Semua informasi tersebut disampaikan warga pada para wakilnya di DPRD Sidoarjo. Mereka yang hadir menemui perwakilan warga tersebut diantaranya Wakil Ketua DPRD Sidoarjo, Kayan dan Emir Firdaus. Selain itu juga ada Ketua Komisi A-Dhamroni Chudlori, anggota Komisi B-Agil Efendi dan anggota Komisi C-Vike Asroni.
Usai mendengar uneg-uneg warga Tebel, pimpinan DPRD pun langsung mendelegasikan tugas pada ketua Komisi A untuk menindaklanjuti persoalan ini. Direncanakan, dalam pekan ini komisi yang membidangi hukum dan pemerintahan tersebut akan melakukan peninjauan lapangan.
Selanjutnya, Komisi A akan menggelar hearing atau Rapat Dengar Pendapat untuk membedah masalah ini dari semua sisi. Karena itu mereka akan mengundang PT Bernofarm, Pemdes Tebel, BPN, Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air (BM-SDA) serta Kejaksaan Negeri Sidoarjo termasuk perwakilan warga.
“Tolong pak Ketua (Komisi A-red) pengaduan warga Tebel ini difasilitasi. Saya minta hearingnya bisa dilakukan Selasa (22/08/2023-red) minggu depan dengan menghadirkan pihak-pihak tadi. Setelah itu tolong dibuatkan rekomendasi pada Pemkab untuk menyelesaikan masalah ini,” perintah Kayan.
Menanggapi hal itu Dhamroni menyatakan kesiapannya untuk menangani perkara tersebut. “Dengan catatan masalah ini belum masuk ke ranah hukum. Karena kalau sudah kesana, kami tidak bisa berbuat apa-apa lagi karena harus menghormati proses hukum yang sudah berjalan,” tandasnya.(pram/hans)
.jpg)
