DNN, SIDOARJO – Selasa (01/08/2023) pagi tadi, ada sekitar 30 orang juru parkir (jukir) yang menggelar aksi unjukrasa di alun-alun Kabupaten Sidoarjo. Setelah berorasi sebentar, mereka bergerak dengan menggunakan sepeda motor ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Surabaya di Gedangan Sidoarjo.
Mereka yang tergabung dalam Paguyuban Jukir Sidoarjo Bersatu itu menyuarakan dukungan pada Dishub Sidoarjo yang digugat PT Indonesia Sarana Service (ISS)-KSO terkait penerbitan surat pemutusan hubungan kerjasama yang saat ini masih dalam proses persidangan di PTUN.
Selain di PTUN, aksi saling gugat secara perdata antara Dishub Sidoarjo dengan mitra kerja yang ditunjuknya untuk pengelolaan parkir tepi jalan umum dan lokasi khusus itu juga terjadi di Pengadilan Negeri Sidoarjo.
Bukan hanya itu, saat ini Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipidkor) Polda Jatim juga tengah menangani pengaduan masyarakat (dumas) soal dugaan korupsi di Dishub Sidoarjo dalam swakelola pengelolaan parkir di tahun anggaran 2022.
"Kami mendukung Dishub Sidoarjo untuk tetap memutus hubungan kerjasama dengan PT ISS," ucap Ketua Paguyubab Jukir Sidoarjo Mukhamad Kholid Muhaimin. Dan selanjutnya ia minta pengelolaan parkir di kota delta dikembalikan ke instansi pemerintah itu.
Lebih lanjut ditambahkannya, kehadiran PT ISS membuat kebahagiaan para jukir di Sidoarjo terkoyak. Muhaimin juga menyebut pelibatan pihak ketiga tersebut menimbulkan dampak sosial bagi para jukir dan masyarakat pengguna parkir.
“Para jukir itu harus berjuang untuk mendapatkan titik parkir yang mereka kuasai saat ini. Bahkan nyawa pun terkadang menjadi taruhannya. Setelah itu, mereka menjaganya dengan hati-hati karena titik parkir tersebut menjadi tempat tumpuan hidup mereka dan keluarganya,” ujarnya.
Usai mengelar aksinya, para jukir itupun menyerahkan pernyataan sikap mereka pada Humas PTUN Surabaya, Katerina Yunita Parulianty. “Nanti akan kami serahkan pada majelis hakim yang memeriksa perkara," ucapnya.(pram/hans)
.jpg)
