DNN, SIDOARJO - Jalan panjang dilalui dalam kehidupan Sunandar, Ketua umum Federasi Serikat Pekerja Kimia Energi Pertambangan (FSP KEP) Minyak Gas Dan Umum. Wong asli Sidoarjo yang lahir pada 11 Agustus 1971 itu merupakan anak bungsu dari 6 bersaudara.
Masa kecilnya ia habiskan di kampung halamannya, Desa Wonoplintahan Kecamatan Prambon bersama kedua orang tuanya, Yasin dan (alm) Supiah. Sebagai buruh tani dan penjual tempe, kehidupan keluarga ini sangatlah sederhana. Bahkan mereka hanya mampu membiayai pendidikan putranya itu hingga lulus dari SMPN Prambon sekalipun Sunandar tergolong siswa yang cerdas.
Selepas sekolah, Sunandar ingin membantu ekonomi orangtuanya. Iapun melakoni berbagai pekerjaan mulai dari menjadi buruh tani, kuli batu ataupun berjualan kue sekalipun usianya masih dibawah umur.
Pada 1990, Sunandar bekerja di PT Surya Plastindo yang berlokasi di Jl Raya Krikilan Km 28 Driyorejo Kabupaten Gresik. Pada waktu itu, kesejahteran yang diterimanya dari perusahaan plastik tersebut hanya upah. Padahal sesuai ketentuan, mestinya setiap karyawan berhak mendapatkan tunjangan dan upah lembur.
Beberapa tahun kemudian, ia dan seluruh karyawan di perusahaan itu bergabung dengan SPKEP. Pada tahun 1998 Sunandar terpilih menjadi Pengurus Unit Kerja (PUK) dengan jabatan wakil ketua. Lalu pada 2001, ia dipercaya rekan-rekannya menjadi Ketua PUK SPKEP hingga 2004.
Di organisasi serikat pekerja itu, Sunandar dan pengurus PUK lainnya terus belajar terkait aturan hukum ketenagakerjaan. Berbekal pengetahuan tersebut, merekapun membuka komunikasi dan negoisasi dengan pihak perusahaan terkait pemenuhan hak-hak pekerja sebagaimana yang sudah diatur pemerintah.
Hasilnya, secara bertahap perusahaan tersebut mulai memenuhi kewajibannya terhadap para buruh yang dipekerjakannya. Kesejahteraan pekerja pun meningkat sehingga produktivitas merekapun terdongkrak.
Prestasi itulah yang kemudian membuat Sunandar dipercaya memimpin PUK SPKEP PT Surya Plastindo hingga 3 periode berturut-turut. Pada saat yang bersamaan, bapak dari dua orang anak tersebut juga diminta membantu di kepengurusan DPC FSP-KEP Kabupaten Gresik sebagai wakil ketua dari 2008 – 2012.
Konsistensinya di bidang itupun semakin mendapatkan atensi dan apresiasi dari rekan-rekan sejawatnya. Dan itu terwujud saat Sunandar terpilih menjadi Ketua DPC FSP-KEP Kabupaten Gresik melalui ajang Muscab pada 2012 lalu. Bahkan sebelumnya, ia juga dipercaya koleganya menjadi Ketua Perda KSPI di Provinsi Jawa Timur dengan masa jabatan 2011 - 2016.
Di tahap inilah, komitmennya untuk memperjuangkan kesejahteraan pekerja makin moncer. Di era kepemimpinannya, DPC FSP-KEP Gresik mampu mengembangkan sayap organisasinya dari 14 PUK menjadi 54 PUK di akhir masa jabatannya.
Bukan hanya itu, Sunandar bersama pengurus lainnya juga melakukan reformasi internal organisasi, khususnya di bidang keuangan. Ia pun berhasil menyatukan seluruh pengurus PUK untuk membuat pernyataan bersama terkait komitmen pembayaran iuran sebesar 1 % sesuai ketentuan AD /ART organisasi.
Dengan tangan dingin itu, pengelolaan keuangan organisasi itu pun menjadi lebih sehat sehingga mampu menjalankan program-program kerja sebagaimana mestinya. Prestasi itupun meningkatkan kepercayaan publik terhadap FSP-KEP sehingga banyak perusahaan yang bergabung sebagai anggota baru. Dan itu mengimbas pada Sunandar yang didapuk meneruskan kepemimpinannya hingga 2021.
Karier organisasinya pun kian moncer. Pada Munas ke-V di Semarang pada 2016, Sunandar terpilih menjadi Ketua Umum FSP-KEP sampai 2021. Karakter kepemimpinannya mampu meningkatkan soliditas organisasi karena ia mampu menyatukan kelompok tua dan muda.
Pada Munas ke-VI di Surabaya, para pengurus cabang FSP-KEP di seluruh Indonesia kembali mempercayakan tampuk kepemimpinan nasional organisasi yang berkantor di Dato Tonggara V .1.C Kramat Jati, Jakarta Timur itu pada Sunandar.
Bukan saja menjadi Ketua Umum FSP-KEP di periode kedua hingga 2026 nanti, pada saat yang hampir bersamaan Sunandar juga dinobatkan menjadi Ketua Majelis Nasional KSPI dengan masa bhakti 2021 – 2026.
Dengan meningkatnya strategi perjuangan yang lebih kuat, FSP-KEP juga sepakat menghidupkan lagi Partai Buruh sebagai alat perjuangan kaum pekerja. Bersama dengan 11 organisasi pekerja lainnya, FSP-KEP menjadi inisiator berdirinya Partai Buruh.
Dan di kepengurusan EXCO Pusat Partai Buruh, yang sudah ditetapkan sebagai salah satu parpol kontestan Pemilu 2024 nanti, Sunandar dipercaya menjadi Ketua Bidang Kebijakan Industri, BUMN, ESDM Dan Air Bersih.
Selain bergiat di organisasi serikat pekerja, Sunandar juga dikenal aktif di berbagai organisasi sosial kemasyarakatan lainnya. Diantaranya:
1. Ketua RW Dusun Pejantran Desa Wonoplintahan Tahun 2008 – 2013
2. Ketua BPD Desa Wonoplintahan Tahun 2013 – 2019
3. Ketua Forum BPD Kec. Prambon Tahun 2013 – 2019
4. Ketua Forum BPD Kec. Prambon Tahun 2019 – 2021
5. Wakil Ketua Forum BPD Kab. Sidoarjo Tahun 2020 – 2026
6. Direktur BUMDes Bangkit Bersama Tahun 2019 – sekarang.(*)
.jpg)
