DNN SIDOARJO - Wajah Kiptiah (66) nampak sumrigah setelah menerima sertifikat hak milik (SHM) tanahnya dari pegawai BPN Sidoarjo. Penantian puluhan tahun itu akhirnya terwujud setelah dirinya mengikuti program PTSL di Desa Siwalanpanji tahun lalu.
"Alhadulillah, terima kasih pak kades sudah membantu saya ikut program PTSL ini. Program ini sangat membantu kami, selain biaya murah, persyaratannya juga mudah," ungkapnya, Rabu, (23/02/2023) pagi tadi.
Hal senada juga disampaikan M Saikhudin, Warga Dusun Bedrek RT 14 RW 04 itu menyatakan Pemdes Siwalanpanji sangat pro aktif membantu warganya untuk melengkapi semua berkas persyaratan administrasinya. Selain itu, semuanya tanpa dipungut biaya alias gratis.
"Tentunya saya sampaikan ucapan terima kasih pada pemerintah Desa Siwalanpanji yang sudah mengakomodir aspirasi warganya untuk mencatatkan aset miliknya melalui program PTSL ini dan juga mempermudah prosesnya," ujarnya.
Sementara itu Kepala Desa Siwalanpanji Kecamatan Buduran, A Choiron ketika ditemui di ruang kerjanya mengatakan Pemdes Siwalanpanji mendapatkan kuota 1.000 bidang pada program PTSL tahun 2022 lalu.
"Program PTSL ini dimulai sejak bulan Maret, dan Alhamdulillah untuk pemberkasannya kami bisa selesaikan sesuai target yang ditetapkan oleh BPN," Ungkapnya.
Kepala desa yang aktif dalam penanganan sampah di Sidoarjo ini juga mengungkapkan bahwa dari kuota 1000 bidang itu, pihaknya bisa menyelesaikan 80% lebih dari target.
"Kami bisa selesaikan sebanyak 869 bidang dan sudah terbit sertifikatnya. Minggu yang lalu gelombang pertama sudah dibagikan 403 sertifikat dan hari ini (Kamis, 23/02/2023) gelombang ke dua akan dibagikan 466 sertifikat hak milik," pungkasnya.(hans/pram)