DNN, SIDOARJO - Muhammad Bintang Samodra terkulai lemas di dalam kamar kosnya di Desa Jati Utara Kecamatan Sidoarjo. Tubuh warga Malang itu kurus kering dan hanya bisa terlentang di tempat tidurnya.
Orang tua Bintang, tak mampu membawa berobat ke rumah sakit lantaran keterbatasan biaya. Ibunya, Ayu Rahastya bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Sedangkan ayahnya, Dony Agus memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya dari hasil berjualan nasi goreng.
Selama ini Bintang tinggal di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Al Ikhlash, di Desa Jati Utara. Namun karena penyakit yang dideritanya, pihak pondok memulangkannya karena takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Hal ini disampaikan pengurus Ponpes, H. Ali Imron ketika dikonfirmasikan melalui selulernya, Selasa (16/08/2022) malam. "Anak ini sebelumnya mondok di tempat saya, karena sakit saya minta orang tuanya untuk menjemput," ujar Imron.
Imron juga menambahkan, bocah berumur 7 tahun ini sudah lama sakit. Oleh orang tuanya, Bintang sempat dibawa berobat ke klinik. Namun karena keterbatasan dana, orang tuanya tidak mampu membiayai hingga akhirnya Bintang terpaksa dibawa pulang paksa. "Sempat dibawa berobat, namun karena bukan warga Sidoarjo, ya harus bayar mandiri," ungkapnya.
Menurut Imron, ia pernah meminta bantuan ke seorang pejabat tinggi di lingkungan Pemkab Sidoarjo agar bisa berobat gratis di Rumah Sakit Sidoarjo. Namun politisi tersebut mengaku tidak berani memberikan bantuan karena Bintang bukan warga Sidoarjo.
Meski begitu, Imron terus berusaha mencarikan solusi untuk mengobati Bintang. "Tadi saya minta tolong sama Abah Dhamroni (Ketua Komisi A DPRD Sidoarjo-red) dan Alhamdulillah bisa langsung ditangani," ujarnya.
Pernyataan itu diamini Kepala Desa Jati, M. Ilham. Sesuai dengan arahan Dhamroni Chudlori, iapun membuatkan rekom ke Dinas Sosial agar bisa segera mendapatkan penanganan medis di RSUD Sidoarjo. “Sekarang ini ia sudah dirawat disana," pungkasnya.(hans/pram)