DNN, SIDOARJO – Rekanan Pemkab Sidoarjo di sektor pengelolaan parkir tepi jalan umum dan area khusus, Indonesia Sarana Service-KSO (ISS-KSO) bersama dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Sidoarjo terus menggeber program sosialisasi implementasi digital parkir setelah sebelumnya dilakukan uji coba penerapan sistem e-voucher sebagai salah satu produk digital parkir yang menggunakan pola pembayaran non tunai (cashless) dan resi/tiket elektronik (paperless).
Rabu (25/09/2024) siang tadi, ISS-KSO mengundang segenap pengurus Himpunan Pedagang Pasar (HPP) milik Pemkab di seluruh wilayah Kabupaten Sidoarjo di salah satu kantornya yang berlokasi di kawasan Lingkar Timur.
“Intinya kami hanya ingin menyampaikan lebih dulu pada para pedagang di semua pasar daerah tentang program ini. InsyaAllah penerapan e-voucher ini kami berlakukan pada awal Oktober mendatang. Itu batasan paling lambat,” jelas Direktur Operasional ISS-KSO, Dian Sutjipto.
Dijelaskannya, pola baru dalam sistem pembayaran tarif parkir non tunai ini dilakukan untuk memberikan kenyamanan bagi masyarakat pengguna jasa parkir di seluruh wilayah kota delta, termasuk di pasar-pasar tradisional milik Pemkab Sidoarjo.
“Yang pasti prosesnya akan lebih cepat karena pengguna jasa parkir tidak perlu membayar dengan uang tunai. Cukup dengan meng-tap kartu parkir kepada operator parkir pada saat masuk dan keluar area parkir, (tap in-tap out)” imbuhnya.
(Dari kiri) Sony, HM. Sholeh serta Dian Sutjipto.Keuntungan lainnya dari penggunakan e-voucher itu adalah lebih ekonomis alias lebih murah. Karena pemilik kartu parkir tersebut hanya membayar Rp 2 ribu rupiah untuk parkir di banyak lokasi selama satu hari penuh. “Biarpun parkir berkali-kali dan pindah-pindah tempat, cukup bayar segitu,” tambah Dian yang didampingi tim teknisnya.
Inovasi yang dilakukan ISS-KSO itupun diapresiasi para pengurus komunitas pedagang pasar yang hadir dalam kegiatan sosialisasi tersebut. “Ini program bagus. Yang pasti karena tarifnya yang murah. Apalagi juga dilengkapi dengan asuransi sehingga membuat pengguna parkir lebih tenang,” tukas Ketua HPP Sidoarjo, M. Sholeh.
Menurutnya penerapan sistem e-voucher ini akan membuat kualitas layanan perparkiran di area pasar-pasar tradisional semakin baik. Dengan begitu akan membuat pasar akan semakin ramai sehingga berdampak pada kesejahteraan para pedagang.
“Jadi para pengunjung pasar tidak perlu khawatir untuk bolak-balik ke pasar. Biasanya khan tidak begitu, untuk beli sayur yang harganya Rp 1000 tapi bayar parkirnya Rp 3 ribu. Karena itu program ini pasti akan kami dukung,” imbuhnya. Bahkan Sholeh berharap program ini bisa segera direalisasikan.
Hanya saja ia memberikan beberapa catatan untuk ISS-KSO. Diantaranya peningkatan kualitas layanan para jukir serta kemudahan untuk melakukan top-up. Bahkan ia meminta perusahaan rekanan Pemkab Sidoarjo itu untuk membuka gerai-gerai khusus di setiap pasar yang melayani top-up.
“Kalau perlu libatkan juga pedagang pasar untuk jadi agen penjualan kartu parkir itu, termasuk isi ulangnya. Dengan begitu bisa menambah pendapatan pedagang,” kata Sholeh lagi.
Ungkap senada juga disampaikan Ketua HPP Pasar Larangan, Sony. Ditegaskannya, pihaknya pasti akan selalu mendukung program-program yang membawa dampak positif bagi para pedagang, termasuk dalam hal pengelolaan parkir.
“Kami siap kalau diminta ikut menjual kartu parkir itu, termasuk untuk top-upnya. Bisa di kantor sekretariat HPP Pasar Larangan supaya bisa lebih mudah. Dan kalau mau buka konter sendiri juga silahkan. Kami bisa bantu carikan orangnya untuk penjaga,” ujarnya penuh semangat.(pram)
