DNN, SIDOARJO – Polda Jatim mencatat ada beberapa potensi kerawanan dalam pelaksanaan Pilkada 2024 yang dilaksanakan secara serentak di level Propinsi serta 38 Kabupaten maupun kota di Jawa Timur.
“Kerawanan itu bisa terjadi di semua tahapan Pilkada, mulai dari pendaftaran calon, kampanye, hingga perhitungan suara. Bentuknya bisa berupa gesekan antar pendukung hingga pengumpulan massa,” jelas Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto saat menyampaikan sambutannya di acara sarasehan bertajuk ‘Sinergitas Polri Dan Awak Media Untuk Menjaga Kondusifitas Kamtibmas Dalam Pelaksanaan Pilkada Tahun 2024’ di Sun Hotel, Selasa (27/08/2024).
Karena itu menurutnya perlu adanya sinergitas antara institusi kepolisian dengan wartawan untuk memastikan pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan itu bisa berjalan dengan baik mulai dari awal hingga akhir.
Salah satu cara yang dilakukanuntuk membangun sinergitas itu adalah dengan menggelar kegiatan sarasehan semacam itu sekaligus silaturahmi dengan awak media di berbagai wilayah di area hukum Polda Jatim. Diantaranya di Rayon Madura, Jember, Malang, Madiun dan lainnya.
"Kami tetap menjaga komunikasi antara Polri dan media agar berjalan lancar tanpa hambatan, sehingga informasi yang dibutuhkan masyarakat bisa disampaikan secara cepat dan akurat," imbuh Dirmanto lagi.
Ia juga mengungkapkan selama masa Pilkada, Polda Jatim akan menggelar operasi kepolisian dengan sandi ‘Mantap Praja’ yang melibatkan latihan operasi dan penggelaran pasukan terutama di berbagai wilayah yang dianggap sangat rawan, salah satunya di Madura. "Berharap dengan persiapan yang matang, situasi di Jatim tetap aman dan damai selama proses Pilkada," ujarnya.
Terkait peran pers sendiri di ajang Pilkada, Dirmanto meminta pada para wartawan untuk menghasilkan produk jurnalistik yang akurat, berimbang dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan undang-undang serta kode etik jurnalistik. "Peran media sangat vital dalam menjaga demokrasi dan menciptakan rasa aman ditengah masyarakat selama pilkada," pungkasnya.
Dalam kegiatan yang dihadiri wartawan dari wilayah Polrestabes Surabaya, Polresta Sidoarjo, Polres Pelabuhan Tanjung Perak, dan Polres Gresik tersebut, tampil dua orang pembicara. Yakni Koordinator Divisi Sosdiklih, SDM dan Parmas KPU Jatim, Nur Salam serta Ketua PWI Jatim, Lutfil Hakim.
Dalam paparannya Nur Salam menilai peran wartawan untuk mensukseskan Pilkada sangat besar, terutama bagi KPU sebagai penyelenggara Pemilu. Diantaranya ikut mempertahankan partisipasi publik dalam Pemilu di Jatim yang rata-rata 83,85 persen.
Karena itu instansinya siap bekerjasama dengan wartawan untuk saling memberi informasi. “Kami buka call centre 24 jam. Dan saya sendiri juga siap menjawab setiap pertanyaan dari teman-teman,” tukas mantan wartawan Harian Surya itu.
Sementara itu Ketua PWI Jatim, Lutfil menjelaskan beberapa pedoman yang harus diperhatikan setiap wartawan saat akan menulis berita terkait dinamika politik, termasuk Pilkada. Diantaranya netral, bersifat normatif teknis, mengedepankan hak publik untuk mengenal setiap kandidat serta memberikan saran dan masukan.(pram)