Iklan

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhrD7yx-DdJE6SBDqIT7yYDbFn8AyQ1qCVF6DMmDJMwOGKECtRYGVfcKtttbMd0Ot8qhWSfdv-UHaStsH7PUTdAba0tAq0_Y1z3B7Su3LM7_IUY9t2IvXt5Jn4w6_VGCJTb3iW3KBzB6745tc_-1sTHRX9mW1mAUjYRkq4u8z9OIwDjeJDLBY-MoRRZ=s1600

Iklan

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhrD7yx-DdJE6SBDqIT7yYDbFn8AyQ1qCVF6DMmDJMwOGKECtRYGVfcKtttbMd0Ot8qhWSfdv-UHaStsH7PUTdAba0tAq0_Y1z3B7Su3LM7_IUY9t2IvXt5Jn4w6_VGCJTb3iW3KBzB6745tc_-1sTHRX9mW1mAUjYRkq4u8z9OIwDjeJDLBY-MoRRZ=s1600
,

Iklan

Menikmati De Tjolomadoe Sambil Berkhayal Tentang PG Tulangan, dan Watutulis

Sunday, November 19, 2023, November 19, 2023 WIB Last Updated 2023-11-19T11:19:23Z

 



DNN, SOLO – Tjolomadu, nama ini bermakna Gunung Madu. Dulu, saat masih digunakan sebagai Pabrik Gula (PG), tempat ini menjadi mesin uang bagi pemangku Pura Mangkunegaran Surakarta. Dan saat ini, gedung tua yang telah disulap menjadi destinasi wisata bernama De Tjolomadoe tersebut juga masih mengalirkan rupiah yang lumayan deras.


Kamis (16/11/2023), Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sidoarjo mengajak para wartawan yang menjadi mitra kerjanya ke obyek pelancongan yang berlokasi di Jalan Adi Sucipto No. 1 Malangjiwan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah itu.


Jaraknya tak terlalu jauh dari exit tol. Dari Bandara Internasional Adisoemarmo Solo, De Tjolomadoe cuma berjarak 5,4 km ke arah tenggara. Akses jalannya juga terbilang lancar sehingga memudahkan wisatawan lokal maupun mancanegara yang ingin menuju ke sana.


Salah seorang pegawai De Tjolomadoe yang ditemui, Rangga menuturkan cukup banyak pelancong-pelancong asing yang datang berkunjung. Pun demikian dengan yang berasal dari dalam negeri sendiri. “Bisa ratusan oranglah per harinya. Kalau pas weekend maupun musim liburan bisa lebih banyak lagi,” katanya.


Kata Rangga lagi, area parkir dan spot-spot outdoor di De Tjolomadoe juga kerap digunakan sebagai arena konser musik berskala nasional yang mampu mendatangkan ribuan penonton. Dengan begitu setiap jengkal lahan di lokasi itu mendatangkan lembaran-lembaran rupiah bagi pengelolanya.


Untuk bisa masuk ke dalam gedung eks PG itu, setiap kepala (termasuk badan, kaki dan tangannya) dikenai tarif Rp 40 ribu. Dan begitu melintasi pintu depan, pengunjung langsung disuguhi mesin raksasa bekas pabrik gula berhenti beroperasi sejak 1 Mei 1997.


Tak perlu guide untuk mengulik sejak eks PG tersebut. Di dalam gedung lawas itu tersaji data-data kronologis mulai awal pendiriannya di tahun 1861, juga roller coaster perjalanan industri penghasil gula kristal di masa penjajahan Belanda.


Tersaji pula informasi tentang perluasan area serta perombakan arsitektur gedung PG Tjolomadoe pada 1928, proses nasionalisasi di tahun 1947 hingga akhirnya benar-benar tersungkur karena berbagai faktor internal dan eksternal.


Selama kurang lebih 20 tahun gedung bekas pabrik gula seluas 1,3 ha yang berdiri di atas lahan seluas 6,4 ha itu mangkrak. Baru di tahun 2017, Kementerian BUMN menginstruksikan pada PT PP (Persero) Tbk., PT PP Properti Tbk., PT Taman Wisata Candi Prambanan, Borobudur dan Ratu Boko (Persero) serta PT Jasa Marga Properti bergandengan tangan untuk membentuk PT Sinergi Colomadu.




Bukan sekedar jalan-jalan, sisik melik lintas sejarah gedung eks PG ini bisa dibaca untuk menambah pengetahuan pengunjung.


Perusahaan baru itulah yang kemudian merombak gedung tua itu namun tetap mengikuti kaidah cagar budaya serta mempertahankan nilai dan kekayaan historis yang ada. Dan pada 24 Maret 2018 PG Tjolomadoe bertransformasi menjadi Museum De Tjolomadoe.


Nama-nama ruangan di masa PG masih dipertahankan namun fungsinya saja yang diubah. Stasiun Gilingan jadi Museum Pabrik Gula, Stasiun Ketelan berubah wajah menjadi area F&B, Stasiun Penguapan kini berfungsi sebagai area Arcade, Stasiun Karbonatasi dijadikan area Art & Craft. 


Bagi yang ingin kongkow sambil menikmati makanan dan minuman bisa bersantai di Besali Café. Selain itu ada juga dua unit ruang serbaguna yang menurut Rangga punya daya tampung hingga 3 ribu orang. “Sering juga ada konser musik disana atau acara nikahan,” jelas pemuda itu.


Keberadaan De Tjolomadoe sebagai destinasi wisata potensial tentu tidak saja memberi keuntungan bagi pengelolanya, namun punya efek domino bagi masyarakat dan Pemkab Karanganyar dari berbagai sumber pendapatan daerah, baik secara langsung maupun tidak langsung.


Harusnya ini menginspirasi Pemkab Sidoarjo yang punya banyak gedung-gedung eks pabrik gula milik PTPN yang kini juga berstatus mangkrak. Ada PG Tulangan, dan PG Watoetulis. Bukankah suatu keniscayaan bila Pemkab berkomunikasi dengan Kementerian BUMN untuk segera turun tangan merevitalisasi bangunan-bangunan tua itu.


Di bekas stasiun karbon atasi ini pelancong bisa berbelanja aneka barang untuk oleh-oleh.

Bagi yang suka selfie atau groupi, De Tjolomadoe juga menyediakan ruang khusus.


Bahkan dengan kekuatan APBD yang mencapai Rp 5 Triliun, tentu bukan hal sulit bagi Pemkab dan juga DPRD Sidoarjo untuk menawarkan penyertaan modal agar bisa bersama-sama mengelola gedung eks pabrik gula itu.


Tentu ini bukan masalah kalkulasi berapa banyak duit yang bisa dihasilkan dari situ. Tapi sebagai daerah yang miskin destinasi wisata alam, pemanfaatan eks pabrik-pabrik gula itu bisa menjadikan Sidoarjo sebagai daerah tujuan pelancongan sejarah. Dan pasti itu akan membuat pariwisata kota delta lebih bergairah.


Apalagi jika dikait-kaitkan dengan kisah roman dalam novel tetralogy Pulau Buruh yang ditulis alm Pramoedya Ananta Toer akan membuat wisata sejarah pabrik gula di Sidoarjo bakal makin berwarna nan mengharu-biru.


PG-PG itu memang bukan punya Sidoarjo, tapi tentu tak bisa pula kita berpangku tangan menunggu si empunya bertindak. Tapi ini semua berpulang pada sebuah goodwill pemerintah daerah. Pada energi kreatif yang mereka punya untuk menghasilkan kemampuan berinovasi guna memakmurkan anak negeri.(pram/hans)

Iklan

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEh5qCd9AeFn-lyqVbBcH8rTim07Ay_xbYd6AiaVSQnXSY57S_XnKzbeyqlcuFXemvK5Q0yU-umA4FaH8ThX1Gut8vyjVviRQMZvT9HCrdv9nnzHn8MimtwNQpLxE4onUfobXs_xamjsooT5dxxba72AfCEFlBwXUigoIlRAEIT4stnjHsqKI4Gsl0sa=s1280