DNN SIDOARJO - Anggota Komisi A DPRD Sidoarjo, Warih Andono meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sidoarjo bertindak tegas pada para PKL yang masih ngotot berjualan di sisi timur Pasar Larangan.
"Mereka harus segera dipindah ke sisi barat. Jangan ditunda-tunda. Dulu yang mengawali pemindahan ini khan Disperindag, yang punya program ya mereka, jadi saya minta jangan sampai mandeg," ujar politisi senior Partai Golkar itu.
Warih juga menegaskan Disperindaglah yang bertanggungjawab pada proses pemindahan PKL itu. Dan jika diperlukan, OPD tersebut bisa meminta dukungan dari Satpol PP. "Leading sectornya tetap Disperindag. Untuk itu saya minta segera dilakukan pemindahan secepatnya agar tidak menimbulkan permasalahan baru," tandasnya.
Kondisi itu juga mendapat tanggapan dari politisi Partai Amanat Nasional, A. Haris. Menurutnya problem ini harus diselesaikan melalui sinergitas lintas sektoral antara Disperindag, Satpol PP dan Dinas Perhubungan (Dishub).
"Permasalahan ini sudah terjadi puluhan tahun. Beberapa waktu lalu saya menyaksikan sendiri sudah ada kesepakatan pengelola pasar dengan PKL, lah kok ndak segera dieksekusi. Saya minta Bupati Sidoarjo turun tangan agar masalah tersebut tidak berlarut-larut," ungkapnya.
Sementara itu para PKL yang sudah terlanjur mengikuti anjuran Disperindag untuk pindah ke sisi barat kian merana karena sepi. Lantaran itulah mereka pun mengancam akan ‘balik kucing’ ke sisi timur toko gudang (togu) Pasar Larangan
“Mau bagaimana lagi, hampir dua bulan ini kami tekor terus. Sedangkan Disperindag juga tak segera mengeksekusi pedagang yang di sisi timur. Jadi, sebagian besar pembeli masih kesana. Kami tak tahan kalau terus-menerus sepi tiap hari,” keluh perwakilan pedagang sisi barat pasar, Abdul Azis.
Menurutnya, saking sepinya, beberapa pedagang terpaksa harus melego perhiasan maupun harta benda lainnya demi bertahan hidup serta agar tetap bisa berjualan setiap harinya.(Hans/pram)
.jpg)
