Iklan

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhrD7yx-DdJE6SBDqIT7yYDbFn8AyQ1qCVF6DMmDJMwOGKECtRYGVfcKtttbMd0Ot8qhWSfdv-UHaStsH7PUTdAba0tAq0_Y1z3B7Su3LM7_IUY9t2IvXt5Jn4w6_VGCJTb3iW3KBzB6745tc_-1sTHRX9mW1mAUjYRkq4u8z9OIwDjeJDLBY-MoRRZ=s1600

Iklan

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhrD7yx-DdJE6SBDqIT7yYDbFn8AyQ1qCVF6DMmDJMwOGKECtRYGVfcKtttbMd0Ot8qhWSfdv-UHaStsH7PUTdAba0tAq0_Y1z3B7Su3LM7_IUY9t2IvXt5Jn4w6_VGCJTb3iW3KBzB6745tc_-1sTHRX9mW1mAUjYRkq4u8z9OIwDjeJDLBY-MoRRZ=s1600
,

Iklan

Data E-Kenda Tak Akurat, Anang Ajak Warga Sidoarjo Ikut Awasi Proyek

Wednesday, December 28, 2022, December 28, 2022 WIB Last Updated 2022-12-28T12:33:21Z

 

Wakil Ketua Komisi C,  Anang Siswandoko saat menggelar Sidak ke Puskesmas Urang Agung 2.



DNN, SIDOARJO – Jelang akhir tahun ini, Komisi C DPRD Sidoarjo mengajak semua komponen masyarakat, termasuk pegiat LSM dan pers untuk ikut memantau progres proyek-proyek pembangunan fisik di Sidoarjo, baik berupa  jalan maupun bangunan.


Wakil Ketua Komisi C, Anang Siswandoko mengatakan pemantauan langsung di lapangan itu mutlak harus dilakukan karena data tentang progres kegiatan pembangunan yang tertulis di Aplikasi Elektronik Kendali Daerah (E-Kenda) milik Pemkab Sidoarjo kurang akurat.


Salah satu buktinya adalah pembangunan Puskesmas Urang Agung 2 Kecamatan Sidoarjo yang disidak oleh pimpinan dan anggota Komisi yang membidangi Pembangunan tersebut, Rabu (28/12/2022) siang tadi.


Anang menjelaskan, berdasarkan data di E-Kenda yang dibuka saat rapat dengar pendapat dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) kemarin tertulis progresnya baru sekitar 70 persen. Namun hal itu dibantah sendiri oleh Kepala Dinkes, Fenny Apridawati.


Mantan Kepala Dinas Ketenagakerjaan itu menyebut data digital di E-Kenda tersebut belum ter-update.  Karena data manual yang ada padanya menyebutkan progres pembangunan Puskesmas tersebut sudah berada di angka 98 persen.


“Ternyata waktu kami sidak tadi, kisarannya memang di angka 96 atau 97 persen. Sebaliknya ada proyek yang menurut data E-Kenda sudah selesai 100 persen namun nyatanya masih sekitar 50 persen,” tandas Anang.


Berdasarkan hal itu, legislator Partai Gerindra itu menilai aplikasi E-Kenda sama sekali tidak bisa dijadikan acuan memantau dan mengevaluasi progress proyek-proyek pembangunan fisik di kota delta. “Tetap harus dilihat secara langsung di lapangan. Ya itu yang akurat,” ucapnya tegas.


Permasalahannya, Komisi C sendiri tidak mungkin bisa melakukan sendiri pemantauan lapangan tersebut karena banyaknya proyek-proyek pembangunan fisik yang digarap berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di setiap tahun anggaran.


Anang mencontohkan, di tahun 2022 ini proyek yang ada di Dinas PU Bina Marga saja mencai 491 item. Belum lagi di PU Perkim dan CKTR yang lebih dari 270 proyek. Lalu di Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, Dinas Pendidikan dan juga Dinas Kesehatan serta OPD lainnya.


Karena itu ia meminta semua komponen masyarakat yang punya kepedulian pada kemajuan Sidoarjo untuk membantunya dalam melakukan pemantauan tersebut. “Silahkan kirim foto atau video ke kami. Asalkan jangan lupa disertai dengan lokasinya agar kami bisa langsung menindaklanjuti,” ujarnya.


Tantangan tersebut langsung disambut salah satu pegiat sosial kemasyarakatan, Sugeng Budi Santoso yang ditemui di lokasi pembangunan Puskesmas Urang Agung. “Saya dan warga akan mengawasi langsung proyek ini. Akan kami laporkan bahkan kalau perlu kami akan ambil sikap jika proyek ini tidak selesai di tanggal 31 Desember,” ancamnya.


Menurutnya, selama ini proyek pembangunan fasilitas kesehatan tersebut sangat menganggu aktivitas warga di sekitarnya.  Namun karena ini adalah proyek pemerintah yang berujung pada pelayanan publik, warga masih berusaha memaklumi.

dr. Athoillah (baju putih) menunjukkan titik-titik yang masih perlu dibenahi hingga akhir masa kontrak pembangunan Puskesmas Urang Agung 2 pada Sugeng (kaos hitam).


Sementara itu Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sidoarjo, dr. M. Athoillah memastikan proyek yang digarap PT. Elang Mitra Regantama selesai sesuai tenggat waktu yang ditentukan. “Sudah semuanya koq, tinggal pembersihan saja,” katanya.


Diharapkan gedung senilai Rp 7,5 Miliar itu bisa beroperasi minimal pertengahan tahun depan setelah semua peralatan medis dan piranti pendukungnya dilengkapi dengan menggunakan dana APBD 2023. “Soal besaran dana untuk belanja peralatan itu, saya tidak tahu karena memang bukan kewenangan saya,” pungkasnya.


Nantinya, Puskesmas ini akan dilengkapi dengan beberapa poli rawat jalan. Diantaranya Kesehatan Ibu dan Anak, IGD, Persalinan, TBC, klinik umum, gigi dan ruang khusus Lansia. Selain itu juga ada laboratorium medis serta aula.(hans/pram)

Iklan

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiHrXgUblR7J64GKvwk21F1_y_jAnosYVe4N8WJS1ygEoiaQHoD6uC6hOFD7Lj7Nhylelg-_3ysD-haxn-VkxpCbGdWZuisXKGv8drTp8Tge5dE3Ar27KflCOTyCko8Gjr6zU6MGCjNEmRn8hoeQR8-XEVX3C3nRJbjghKk71eIgP6EJkJhm4jEp6V_=s1280

CV DELTA TOUR

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEh5qCd9AeFn-lyqVbBcH8rTim07Ay_xbYd6AiaVSQnXSY57S_XnKzbeyqlcuFXemvK5Q0yU-umA4FaH8ThX1Gut8vyjVviRQMZvT9HCrdv9nnzHn8MimtwNQpLxE4onUfobXs_xamjsooT5dxxba72AfCEFlBwXUigoIlRAEIT4stnjHsqKI4Gsl0sa=s1280