Iklan

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhrD7yx-DdJE6SBDqIT7yYDbFn8AyQ1qCVF6DMmDJMwOGKECtRYGVfcKtttbMd0Ot8qhWSfdv-UHaStsH7PUTdAba0tAq0_Y1z3B7Su3LM7_IUY9t2IvXt5Jn4w6_VGCJTb3iW3KBzB6745tc_-1sTHRX9mW1mAUjYRkq4u8z9OIwDjeJDLBY-MoRRZ=s1600

Iklan

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhrD7yx-DdJE6SBDqIT7yYDbFn8AyQ1qCVF6DMmDJMwOGKECtRYGVfcKtttbMd0Ot8qhWSfdv-UHaStsH7PUTdAba0tAq0_Y1z3B7Su3LM7_IUY9t2IvXt5Jn4w6_VGCJTb3iW3KBzB6745tc_-1sTHRX9mW1mAUjYRkq4u8z9OIwDjeJDLBY-MoRRZ=s1600
,

Iklan

Banyak Proyek 2021 Mangkrak, Tapi Denda yang Masuk Ke Kas Daerah ‘Cuma’ Rp 1,7 M

Friday, December 16, 2022, December 16, 2022 WIB Last Updated 2022-12-16T05:26:02Z

 

Wakil Ketua Komisi C DPRD Sidoarjo, Anang Siswandoko.




DNN, SIDOARJO – Tahun ini, Pemkab Sidoarjo ‘hanya’ mendapatkan pemasukan dari dana denda keterlambatan pelaksanaan semua proyek fisik yang digarap di tahun anggaran 2021 sebesar Rp 1,7 Miliar. 


“Tapi saya tidak tahu rinciannya. Yang tahu dinas teknis karena kami hanya langsung disetori dana saja,” jelas Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah, Chusnul Inayah yang dihubungi melalui WA-nya, Jumat (16/12/2022).


Namun besaran angka denda keterlambatan penggarapan proyek itu dipertanyakan Wakil Ketua Komisi C DPRD Sidoarjo, Anang Siswandoko yang dihubungi terpisah. “Lho koq hanya segitu?,” tanyanya. Dijelaskannya, menurut regulasi yang ada besaran denda tersebut ditetapkan 1 permil dari nilai proyek. 


Ia mencontohkan, pembangunan RSUD Sidoarjo Barat (Sibar) saja yang digarap PT Permata Anugerah Yalapersada senilai Rp 124 Miliar. “Dulu itu dihitung berapa hari keterlambatannya. Wong sehari saja dendanya Rp 124 juta. Kalau 10 hari saja khan sudah Rp 1,24 Miliar,” katanya.


Ini belum termasuk proyek frontage road tahap 1 ruas Aloha-Gedangan yang digarap PT. Gorip Nanda Guna senilai Rp 39 Miliar lebih. Padahal sampai saat ini proses pembangunan jalan pendamping sepanjang 1,6 km tersebut belum selesai sampai saat ini.


Lalu proyek pembangunan jembatan Segoro Tambak Kecamatan Sedati senilai Rp 8 Miliar garapan PT. Selo Tirto Perkasa yang juga molor dari jadwal. “Itu belum termasuk proyek kecil-kecil yang dibawah Rp 5 Miliar. Kalau tidak salah proyek fisik di tahun 2021 lalu nilainya sekitar Rp 1 Triliun yang sebagian besar telat,” tambah Anang.


Ketua Fraksi Partai Gerindra itu menambahkan, pimpinan Komisi C sudah pernah memerintahkan pendamping untuk meminta data keterlambatan proyek ke dinas-dinas teknis yang menjadi rekanannya. “Tapi sampai sekarang ini tidak pernah dipenuhi,” keluhnya.


Karena itu pihaknya sudah berkoordinasi dengan koleganya di Komisi B untuk mencermati masalah denda keterlambatan proyek ini. “Menurut saya ini adalah sumber pendapatan daerah yang terbaikan. Saya tidak suudzon, tapi jangan sampai dana ini diselewengkan,” sergah Anang.


Ia juga mengajak semua komponen masyarakat, terutama pers dan LSM untuk sama-sama mengawasi masalah denda keterlambatan penggarapan proyek ini. “Monggo, kalau kita memang mau Sidoarjo berbenah,” pungkasnya.(pram/hans)

Iklan

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiHrXgUblR7J64GKvwk21F1_y_jAnosYVe4N8WJS1ygEoiaQHoD6uC6hOFD7Lj7Nhylelg-_3ysD-haxn-VkxpCbGdWZuisXKGv8drTp8Tge5dE3Ar27KflCOTyCko8Gjr6zU6MGCjNEmRn8hoeQR8-XEVX3C3nRJbjghKk71eIgP6EJkJhm4jEp6V_=s1280

CV DELTA TOUR

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEh5qCd9AeFn-lyqVbBcH8rTim07Ay_xbYd6AiaVSQnXSY57S_XnKzbeyqlcuFXemvK5Q0yU-umA4FaH8ThX1Gut8vyjVviRQMZvT9HCrdv9nnzHn8MimtwNQpLxE4onUfobXs_xamjsooT5dxxba72AfCEFlBwXUigoIlRAEIT4stnjHsqKI4Gsl0sa=s1280