DNN, SIDOARJO - Budidaya dan pembuatan produk makanan berbasis daun kelor menjadi pilihan pemerintah desa Wadungasih Kecamatan Buduran untuk merealisasikan program ketahanan pangan di tahun 2022 ini. Untuk program ini, Desa Wadungasih mengelontorkan anggaran sebesar Rp. 170 juta.
Sebagai langkah awal, Pemdes Wadungasih yang mengandeng tim penggerak PKK Desa menggelar Bimbingan Teknis (Bintek) tata cara budidaya dan pengolahan makanan berbahan dasar olahan daun kelor di salah satu hotel di Sidoarjo, Rabu (16/11/2022) siang tadi.
Ketua PKK Desa Wadungasih, Yani Diawigati yang ditemui di sela-sela acara mengatakan budidaya daun kelor dan pengolahannya ini dipilih sebab tanaman ini mudah tumbuh. Selain itu, daun kelor ini juga memiliki banyak kegunaan bagi kesehatan.
"Daun kelor banyak digunakan untuk membantu meningkatkan produksi ASI pada ibu menyusui. Tanaman herbal ini ternyata baik untuk menunjang kesehatan tubuh. Mulai dari menjaga tekanan darah hingga membantu mencegah penyakit kanker," ujarnya.
Karena itu istri Kepala Desa Wadungasih inipun mengembangkan pengolahan daun berkhasiat ini menjadi berbagai produk makanan. "Kami olah jadi jelly kelor, kue kering, coklat daun kelor dan lain sebagainya agar lebih disukai keluarga kita," tambahnya.
Yani juga berkomitmen akan terus berinovasi dalam mengembangkan pengolahan makanan berbahan dasar daun kelor ini agar memiliki nilai komersiil yang bisa dijual dan dapat membantu meningkatkan ekonomi keluarga.
"Tentu kami akan terus berinovasi agar hasil olahan makanan dari daun kelor ini lebih bervariasi dan punya nilai jual. Apalagi ada momen momen lebaran, natal dan lain sebagainya sehingga bisa membantu ekonomi anggota kami," pungkasnya.
Sementara itu Kepala Desa Wadungasih, Khoirul menambahkan, di tahap awal produk olahan makanan berbahan daun kelor ini akan dibagikan secara gratis pada warga desanya melalui posyandu. “Biar bisa jadi makanan tambahan yang bergizi bagi balita untuk mencegah terjadinya stunting,” jelasnya.(Hans/Pram)