AKBP Ferli Hidayat yang kini dimutasi jadi Pamen SDM Polri.DNN, MALANG – Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo bertindak cepat terkait kasus tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan Malang yang menewaskan lebih dari 100 orang suporter Arema usai pertandingan melawan Persebaya Surabaya akhir pekan lalu.
Dalam jumpa persnya yang digelar di Mapolres Malang, Senin (03/10/2022) malam tadi, Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo menginformasikan Kapolres Malang, AKBP Ferli Hidayat dicopot dari jabatannya dan dimutasi jadi Pamen SDM Polri. Posisinya akan digantikan AKBP Putu Kholis Aryana, yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Labuhan Tanjung Priok Polda Metro Jaya.
Tak hanya itu, Kapolri juga mencopot Komandan Batalyon Brimob Polda Jatim, AKBP Agus Waluyo serta dua orang perwira pejabat Komandan Kompi (Dankie) dan enam orang Komandan Pleton (Danton).
Tak hanya itu, Itwasum Polri bersama dengan Biro Paminal Propam Polri juga bergerak melakukan pemeriksaan etik terhadap anggota kepolisian. Proses pemeriksaan internal terus dilakukan hingga malam ini.
"Dari hasil pemeriksaan Irsus dan Biro Paminal update yang perlu saya sampaikan malam hari ini juga melakukan pemeriksaan dugaan pelanggaran kode etik anggota polri sebanyak 28 personel Polri," katanya.
Selain melakukan penanganan secara internal, Polri juga melakukan tindakan terjadinya pelanggaran pidana dalam kasus ini. Usai dilakukannya gelar perkara, hari ini polisi resmi menaikkan status penanganan menjadi penyidikan.
Dengan begitu, pihak kepolisian bakal menetapkan tersangka yang bakal dijerat dengan pasal 359 dan 360 KUHP dalam tragedi yang terjadi pada Sabtu (01/10/2022) malam lalu. Sampai saat ini Tim investigasi telah memeriksa 20 orang saksi.
Diantaranya petinggi PT Liga Indonesia BRI (LIB), Ketua PSSI Jatim, Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Arema FC, serta Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Jawa Timur. Kadiv Humas Polri itu juga menandaskan proses investigasi dan penyidikan ini akan dilakukan secara marathon.
"Sesuai dengan perintah Bapak Presiden, Bapak Kapolri memerintahkan tim bekerja secara cepat, namun demikian unsur ketelitian, kehati-hatian, dan juga proses pembuktian secara ilmiah juga menjadi standar tim ini bekerja," ujar Irjen Dedi.
Sementara itu Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendi menandaskan jumlah korban dalam tragedi ini mencapai 448 korban. Korban meninggal disebutnya sebanyak 125 orang. Sedangkan sisanya, yakni 302 orang mengalami luka ringan dan 21 orang mengalami luka berat.
"Hasil akhir dari korban yang sudah diverifikasi semua pihak termasuk Polri serta penyelenggara (pertandingan)," katanya, Senin (03/10/2022). Muhadjir berharap dengan pengumuman tersebut tidak ada lagi spekulasi berkenaan jumlah korban.
Ia juga memastikan semua pihak yang dianggap bertanggungjawab dalam insiden tersebut, termasuk aparat kepolisian yang bertugas sebagai bagian keamanan, akan dimintai keterangan oleh tim penyidik.
“Pemeriksaan ini untuk mengetahui siapa yang bertanggungjawab sebagai operator pemegang senjata pelontar. Ini yang sedang kami dalami terkait manajemen pengamanannya,” pungkas Muhadjir.(Pram/dari berbagai sumber)
