DNN, SIDOARJO – Meski mengakui sempat terjadi salah ketik nomer peserta yang dinyatakan lolos ujian tertulis dalam seleksi calon anggota Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam), namun Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sidoarjo menjamin rekruitmen kali ini bebas dari personel ‘titipan’.
Ketua Pokja pembentukan Panwascam Bawaslu Sidoarjo, Feri Kuswantono mengatakan rekruitmen ini melibatkan Bawaslu Pusat dan Propinsi. “Dalam tes tulis kemarin, kami hanya menerima hasilnya saja. Jadi kami tinggal mengurutkan saja enam peraih nilai tertinggi berdasarkan penilaian yang dilakukan dengan sistem CAT (Computer Assisted Test-red),” jelasnya.
Karena itu pihaknya tidak punya ruang untuk memanipulasi hasil tes tersebut karena sepenuhnya dalam pengawasan Bawaslu Propinsi maupun Pusat. “Yang menilai tes ini komputer. Jadi nggak mungkin yang salah ditulis benar atau sebaliknya,” tandas Feri.
Namun jika ada nilai yang sama untuk peserta di urutan 6, 7 atau delapan, barulah menjadi kewenangan Bawaslu Sidoarjo untuk menentukan peserta yang lolos berdasarkan standar penilaian yang sudah ditetapkan.
“Pertimbangan pertama adalah keterwakilan perempuan. Yang kedua adalah pengalamannya di bidang kepengawasan dalam pelaksanaan Pemilu-Pemilu sebelumnya,” imbuh Feri yang ditemui di kantornya, Rabu (19/10/2022) sore tadi.
Dalam penyusunan nama-nama peserta peraih skor enam besar di tiap-tiap kecamatan itulah terjadi kesalahan pengetikan nomer peserta. Fatalnya, hal itulah yang kemudian diumumkan ke publik sehingga menimbulkan polemik di masyarakat.
“Tapi sudah kami perbaiki. Bahkan sudah kami cocokkan lagi dengan hasil tesnya. Jadi, namanya sudah benar, hanya nomer pesertanya saja yang salah. Dan kami sudah umumkan lagi hasil koreksinya,” tambahnya.
Sesuai dengan tahapan, mulai Kamis (20/10/2022), pihaknya akan menggelar tes wawancara untuk memilih tiga peserta terbaik di tiap-tiap kecamatan. “Untuk besok, lima kecamatan dulu. Lalu bertahap di hari Jumat dan Sabtu,” kata Feri.
Mekanismenya, setiap peserta akan diuji secara langsung oleh lima orang Komisioner Bawaslu Sidoarjo. Adapun materi yang diujikan adalah Pendalaman visi misi dan motivasi, pengetahuan tentang penyelenggaraan pengawasan pemilu, tata kelola pemilu inklusif dan kearifan lokal.
Ia menambahkan, kemungkinan terjadinya subyektifitas dalam penilaian terhadap masing-masing peserta memang bisa saja terjadi. “Tapi yang menilai ini lima orang lho. Dan masing-masing penguji pasti punya nilai yang berbeda untuk setiap peserta sehingga menjadi obyektif,” katanya lagi.
Karena itu Feri menjamin, Bawaslu akan memilih peserta tes yang terbaik untuk ditetapkan sebagai anggota Panwascam. “Mekanisme inilah yang menjadi dasar bahwa kecil kemungkinan adanya calon titipan dari pihak manapun juga,” pungkasnya.
Diinformasikannya pula, proses rekruitmen kali ini diikuti 288 orang. Sedangkan jumlah peserta yang akan diterima hanya 54 orang yang akan disebar di 18 kecamatan yang ada di Sidoarjo.(pram/hans)
.jpg)
