Iklan

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhrD7yx-DdJE6SBDqIT7yYDbFn8AyQ1qCVF6DMmDJMwOGKECtRYGVfcKtttbMd0Ot8qhWSfdv-UHaStsH7PUTdAba0tAq0_Y1z3B7Su3LM7_IUY9t2IvXt5Jn4w6_VGCJTb3iW3KBzB6745tc_-1sTHRX9mW1mAUjYRkq4u8z9OIwDjeJDLBY-MoRRZ=s1600

Iklan

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhrD7yx-DdJE6SBDqIT7yYDbFn8AyQ1qCVF6DMmDJMwOGKECtRYGVfcKtttbMd0Ot8qhWSfdv-UHaStsH7PUTdAba0tAq0_Y1z3B7Su3LM7_IUY9t2IvXt5Jn4w6_VGCJTb3iW3KBzB6745tc_-1sTHRX9mW1mAUjYRkq4u8z9OIwDjeJDLBY-MoRRZ=s1600
,

Iklan

OPINI: Kepala Sarip Tambak Oso Dihargai Hingga 500 Gulden

Wednesday, September 7, 2022, September 07, 2022 WIB Last Updated 2022-09-07T13:11:07Z

Oleh: Jaludieko Pramono *)


Dalam kisah-kisahnya yang tertulis di berbagai koran berbahasa Belanda pada era tahun 1905 hingga 1912, Sarip Tambak Oso menjadi pribumi yang paling dicari oleh para Pamong Praja dan juga pemerintah kolonial pada masa itu.


Kisahnya bermula di tahun 1905. Koran The Lokomotiv yang terbit tanggal 23 Agustus menuliskan berita tentang beberapa kepala desa yang bersepakat menangkap Sarip Tambak Oso dengan cara apapun. Tak dijelaskan kepala desa mana saja yang dimaksud.


Keputusan itu diambil lantaran sang jagoan tersebut telah menikam Lurah Tambak Rejo beberapa kali dan meninggalkannya begitu saja dalam keadaan terluka hingga mati. Dituliskan di koran itu, Sarip diduga melarikan diri ke Desa Tambaksari.


Peristiwa itu membuat pada Kepala Desa di distrik Gedangan menjadi tidak nyaman. Koran tersebut menuliskan, “Dia (Sarip-red) membuat beberapa desa dari distrik ini tidak aman, dan merampok, mengancam semua yang datang kepadanya.”


Karena itu merekapun berjanji akan memberikan hadiah sebesar 80 gulden bagi siapa saja yang bisa menangkap Sarip Tambak Oso, baik hidup maupun mati. Jika menggunakan kurs hari ini, per gulden setara dengan Rp 8.273. 


Dan akhirnya datang seseorang yang tak disebut namanya. The Lokomotiv mengidentifikasinya sebagai, “Seorang Pribumi yang juga dikenal sebagai bajingan, dan juga sering bepergian dengan Sarip”. Orang itu meminta uang muka sebesar 30 gulden. 


Iapun mencari Sarip di desa Kedoeren, entah dimana lokasinya sekarang ini. Disana mereka berkelahi dan Sarip berhasil ditangkap hidup-hidup. Pria yang disebut The Lokomotive sebagai ‘Subjek yang terkenal kejam’ itu diserahkan pada lurah yang kemudian diteruskan ke Asisten Wedono sebelum akhirnya dipenjara.


Kisah tentang harga kepala Sarip berlanjut sebagaimana ditulis di koran Het Nieuws Van Der Dag pada 3 Januari 1912, atau 7 tahun berselang setelah peristiwa pertama tadi. Berita itu dibuka dengan narasi tentang kaburnya Sarip dari penjara Sidoarjo sejak 10 bulan sebelumnya, atau sekitar Pebruari 1911.


Di koran itu Sarip divonis 10 tahun kerja paksa dan baru menjalani masa hukumannya selama kurang lebih setahun saat melarikan diri dari balik jeruji besi. Untuk itu dijanjikan hadiah sebesar 250 Gulden bagi siapa saja yang bisa menangkapnya kembali. Tapi tidak dijelaskan di koran itu, siapa yang menyediakan hadiahnya.


Besaran hadiah menarik perhatian “gewikste Soerabajasohe commissarissen van politie” atau salah seorang komisaris polisi Surabaya yang cerdas. Ia pun melepas mata-mata untuk mencari Sarip yang saat itu diperkirakan masih berada di wilayah Sidoarjo.


Mata-mata itu ditugaskan untuk mengajak Sarip ke  “naar Roenkoet Tenggah, een stranddorpje in de buurt, dat bekend staat als een miniatuur inlandsch Monte C.trlo, vao wege het gedobbel, dat daar dag en nacht plaats heeft”. Kira-kira terjemahan bebasnya begini, ‘ke Rungkut Tengah, sebuah desa pantai terdekat yang dikenal sebagai miniatur Monte Carlo, karena disana ada rumah dadu yang buka terus menerus mulai siang hingga malam’.


Seluruh strategi itu berjalan lancar. Dan pada saat yang ditentukan, sang komisaris polisi itu memutuskan untuk segera melakukan penggerebekan. Pasukannya ia apelkan di sekitar Jembatan Panjang Jiwo Surabaya. 


Tapi skenario penangkapan itu gagal total gara-gara ulah polisi dari Polsek Rungkut Tengah yang berada di luar koordinasi sang komisaris polisi asal Surabaya itu. Ia datang ke lokasi tersebut dengan mengendarai kereta kuda yang berlampu terang benderang. 


Tak hanya itu, ‘politiemantrie van Roenkoet’ tersebut juga memakai ‘en de breede zilveren band om zn dienstpet was op een halve mijl afstands te herkennen’ yang artinya topi dengan pita perak lebar yang dapat dikenali dari jarak setengah mil.


Melihat itu, orang-orang mengira akan ada razia ke rumah-rumah judi dadu di Rungkut Tengah. Merekapun, bergegas memperingatkan seluruh bandar disana. Sehingga saat komisaris polisi tadi bersama pasukannya tiba di TKP, mereka melihat rumah-rumah judi itu tutup. 


Dan tentu saja, orang yang mereka buru, Sarip Tambak Oso juga ikut menghilang. Lenyaplah sudah peluang untuk mendapatkan hadiah 250 Gulden tadi, atau kalau dirupiahkan dengan menggunakan kurs hari ini, kira-kira senilai Rp 2.068.250,-.


Kegagalan operasi penangkapan ini membuat ‘harga’ Sarip Tambak Oso terdongkrak menjadi 500 Gulden. Hal itu tersurat di pemberitaan yang ditayangkan koran Het Nieuws Van Der Dag pada 7 Pebruari 1912, atau dua hari setelah penulisan peristiwa penembakan Sarip.


Dituliskan disana, ‘ondanks de premie op zijn aanhouding gebracht was van f 250 op f 500’, yang penerjemahan bebasnya ‘meskipun harga mahal untuk penangkapannya mulai 250 gulden sampai  500 gulden’.


Koran ini sepertinya lumayan rajin me-running berita soal SaripTambak Oso. Di edisi tanggal 1 Maret 1912 muncul lagi berita tentang pesta pora yang digelar Wedono Gedangan atas keberhasilan polisi menangkap  Sarip.


Disitu dituliskan, “Op Gedangan werd dezer dagen een groote slametan gegeven uit vreugde dat men in dat district eindelijk verlost is van den beruohten boosdoener Sarip, die door zijn brutale rooverijen en moorden de schrik van de bevolking was. De Wedono van Gedangan was natuurlijk niet weinig in zijn nopjes, want Sarip was een nachtmerrie voor hem’.


Kira-kira artinya begini, “Sebuah selamatan besar telah dilakukan hari ini di Gedangan dalam kegembiraan karena kabupaten akhirnya telah dibebaskan dari Sarip yang terkenal kejam, yang perampokan dan pembunuhan brutalnya telah meneror penduduk. Wedono Gedangan tentu saja senang, karena Sarip adalah mimpi buruk baginya”.


Namun pasca perayaan tadi, muncul persoalan terkait siapakah yang paling berhak menerima hadiah penangkapan Sarip. Cerita itu diberitakan lagi oleh koran Het Nieuws Van Der Dag pada 3 Maret 1912.

 

Ini berita lengkapnya sebagaimana saya kutip dari koran lama koleksi https://www.delpher.nl/, situs yang dikembangkan Perpustakaan Nasional Belanda.


Een Belooningskwestie

Er, is, naar wij in het Soer. Hbld. lezen, kwestie over de premie van f 500 die gesteld was op de aanhouding van den beruohten roover Sarip. Zooals men weet werd deze bandiet kortelings toen men hem wilde arresteeren gedood.

De zoon van den wedono van Gedangan schoot hem neer en is nu om de premie gekomen. Een politie-oppasser, die aan Sarip een klewangslag toebracht en hem daardoor buiten gevecht stelde, meent ook rechten op de premie te hunnen doen gelden. 

Samen deeien willen de heeren niet. Het bestuur heeft thans uit te maken wie de meeste rechten heeft.

Terjemahan bebasnya:


Masalah Hadiah

Sebagaimana dikutip dari Sur. hbld.(Surabaijas Handelsblad-red), pertanyaan tentang hadiah 500 gulden untuk penangkapan perampok terkenal Sarip. Seperti diketahui, bandit itu tewas saat hendak ditangkap belum lama ini.

Putra wedono Gedangan menembaknya, dan sekarang telah datang untuk mendapatkan hadiah. Tapi seorang petugas kepolisian, yang melakukan pukulan klewang pada Sarip yang membuatnya tak berdaya, juga mengklaim hak atas hadiah tersebut. 

Namun masalahnya, keduanya tak mau berbagi hadiah itu. Karena itu dewan lah yang sekarang harus memutuskan, siapa yang paling berhak.


*) Penulis adalah wartawan DNN TV.

Iklan

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiHrXgUblR7J64GKvwk21F1_y_jAnosYVe4N8WJS1ygEoiaQHoD6uC6hOFD7Lj7Nhylelg-_3ysD-haxn-VkxpCbGdWZuisXKGv8drTp8Tge5dE3Ar27KflCOTyCko8Gjr6zU6MGCjNEmRn8hoeQR8-XEVX3C3nRJbjghKk71eIgP6EJkJhm4jEp6V_=s1280

CV DELTA TOUR

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEh5qCd9AeFn-lyqVbBcH8rTim07Ay_xbYd6AiaVSQnXSY57S_XnKzbeyqlcuFXemvK5Q0yU-umA4FaH8ThX1Gut8vyjVviRQMZvT9HCrdv9nnzHn8MimtwNQpLxE4onUfobXs_xamjsooT5dxxba72AfCEFlBwXUigoIlRAEIT4stnjHsqKI4Gsl0sa=s1280