DNN, SIDOARJO – Siang tadi, Selasa (02/08/2022) Kejaksaan Negeri (Kejari) Sidoarjo kembali menghadirkan enam orang untuk diperiksa sebagai saksi dalam dugaan korupsi pengadaan seragam staf Pemkab Sidoarjo yang dibeli dengan uang APBD di tahun anggaran 2019 lalu.
Ditemui di kantornya, Kasie Intel Kejari Sidoarjo, Aditya Rakatama menjelaskan keterangan dari saksi-saksi ini dibutuhkan guna memperkuat pembuktian untuk penetapan tersangka. “Total ada 16 saksi yang sudah dipanggil dan diperiksa. Mereka berasal dari unsur ASN (Aparatur Sipil Negara-red) maupun dari pihak swasta,” jelasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, di tahun anggaran 2019 lalu Pemkab Sidoarjo melelang tiga paket pengadaan seragam untuk semua staf yang bertugas di Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Dari ketiganya, Kejari Sidoarjo membidik lelang tender pengadaan Pakaian Dinas Harian Warna Kheki dan Pakaian Dinas Harian Hari Jumat.
Sedangkan tender pengadaan seragam olahraga sama sekali tidak disebutkan dalam siaran pers tentang Capaian Kinerja Kejaksaan Negeri Sidoarjo Tahun 2022 yang disampaikan Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Sidoarjo, Akhmad Muhdhor pada Kamis, 21 Juli 2022 lalu.
Berdasarkan informasi yang tertulis di www.lpse.sidoarjokab.go.id disebutkan, pengadaan Pakaian Dinas Harian Warna Kheki yang lelangnya diumumkan pada 21 Agustus 2019 lalu itu dimenangkan CV Rizal Jaya yang beralamat di Dusun Krajan, Desa Dengkol Kecamatan Singosari Kabupaten Malang dengan nilai penawaran Rp 3,461 Miliar.
Uniknya dalam lelang yang diikuti 24 peserta itu penawaran terendah justru diajukan oleh PT Ary Patra dengan nilai Rp 3.321 Miliar. Namun panitia lelang menyatakan tidak memenuhi syarat lantaran kapasitas produksi pakaian dinas warna kheki kurang dari yang disyaratkan yaitu 200 stel/hari.
Selain itu PT Ary Patra juga sudah ditetapkan sebagai pemenang dalam lelang tender pengadaan Pakaian Dinas Harian Hari Jumat pada waktu yang sama. Perusahaan yang beralamat kantor di JL.Wisma Udayana No 27, Dusun Br Satria, Blahbatuh, Kabupaten Gianyar Bali itu dikontrak dengan nilai Rp. 2,670 Miliar. Sedangkan Harga Pokok Satuan (HPS) dari proyek ini ditetapkan sebesar Rp 2,771 Miliar.
Sebaliknya di tender ini, justru CV Rizal Jaya-lah yang mengajukan angka penawaran terendah dari 31 peserta dengan nilai Rp 2,517 Miliar. Namun pihak pelaksana lelang tidak menyebutkan alasannya dan hanya memberikan tanda dua bintang di kolom alasan.
Sedangkan untuk proyek pengadaan seragam olahraga dimenangkan PT. Panderman Jaya. Perusahaan yang beralamat di Kel. Pisangan Timur Kecamatan Pulogadung Jakarta Timur itu berhasil menyingkirkan 29 saingan bisnisnya dengan nilai penawaran Rp 2,245 Miliar lebih atau 80% dari nilai HPS. (hans/pram)
