Iklan

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhrD7yx-DdJE6SBDqIT7yYDbFn8AyQ1qCVF6DMmDJMwOGKECtRYGVfcKtttbMd0Ot8qhWSfdv-UHaStsH7PUTdAba0tAq0_Y1z3B7Su3LM7_IUY9t2IvXt5Jn4w6_VGCJTb3iW3KBzB6745tc_-1sTHRX9mW1mAUjYRkq4u8z9OIwDjeJDLBY-MoRRZ=s1600

Iklan

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhrD7yx-DdJE6SBDqIT7yYDbFn8AyQ1qCVF6DMmDJMwOGKECtRYGVfcKtttbMd0Ot8qhWSfdv-UHaStsH7PUTdAba0tAq0_Y1z3B7Su3LM7_IUY9t2IvXt5Jn4w6_VGCJTb3iW3KBzB6745tc_-1sTHRX9mW1mAUjYRkq4u8z9OIwDjeJDLBY-MoRRZ=s1600
,

Iklan

Dibiayai Baznas, Peksos Kecamatan Sukodono Antar ODGJ ke Banten

Saturday, January 15, 2022, January 15, 2022 WIB Last Updated 2022-01-15T11:41:19Z

 

Serah terima Mang Nur kepada pihak Keluarga didampingi Pihak Desa Kujang jaya dan TKSK Cibeber


DNN, BANTEN – Butuh waktu sedikitnya 23 jam untuk mengaspal dari Sidoarjo menuju Banten. Meski sangat melelahkan , namun tak menyurutkan semangat para Pekerja Sosial (Peksos) ini untuk menginjakkan kaki mereka di Desa Kujang Jaya Kecamatan Cibeber Kabupaten Lebak Provinsi Banten. 


Bukan plesiran, namun perjalanan panjang yang ditempuh Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial Kecamatan Sukodono, Sri Retno Utami yang didampingi Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan, Wiwin Setyowati dan Supervisor Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT) Sukodono, Ken Ayu itu untuk mengantar Mang Nur pulang ke rumah orang tuanya.


“Mang Nur ini ditemukan warga desa Sambung Rejo dalam keadaan sulit berkordinasi karena keterbatasan bahasa dan berada di kediaman warga serta ditemukan luka dikakinya. Temuan inipun dilaporkan ke bu Wiwin,” jelas Retno yang ditemui di kantornya, Jumat (15/01/2021).


Tidak mudah berkomunikasi dengan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) berusia 45 tahun tersebut karena ia tidak bisa berbahasa Indonesia dengan baik. Namun yang pasti ia mengaku berasal dari Banten. Dari informasi yang sangat minim itu Wiwin pun segera menghubungi koleganya di propinsi tersebut. 


Selama proses pencarian asal-usulnya, Mang Nur dikirim ke Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) yang dikelola Dinas  Sosial Sidoarjo. “Setelah melakukan penelusuran selama beberapa hari barulah diketahui desa sekaligus keluarga Mang Nur. Barulah kemudian kami dihubungkan dengan petugas TKSK Cibeber,” tambah Wiwin.


Proses selanjutnya juga tak begitu mulus, karena pihak keluarga sempat tidak mengakui. “Butuh beberapa hari untuk menyakinkan pihak keluarga di Banten bahwa yang kami temukan itu adalah Mang Nur, anggota keluarga mereka,“ urainya.


Maklum sudah hampir 15 tahun pria itu menghilang tanpa kabar.  Tak diketahui juga bagaimana kisahnya sehingga pria itu bisa sampai di kota delta. Namun yang pasti, pihak keluarga bahkan tengah melakukan upacara peringatan 40 hari kematiannya saat Mang Nur ditemukan.

Berfoto bersama sesaat sebelum kembali pulang ke Kab. Sidoarjo

Setelah semuanya jelas dan pihak keluarga sudah siap menerima, ketiga perempuan itu bersiap melaju ke Banten pada Senin (10/01/2021) dengan mengendarai mobil sewaan sekaligus dengan pengemudinya. “Alhamdulillah, biaya perjalanan ke Banten ini disokong penuh oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sidoarjo,” jelas Retno lagi.


Ribuan kilometer jalan aspal harus mereka lewati hingga sampai di gerbang desa Kujang Jaya. “Waduh, terharu sekali. Ternyata disana kami sudah ditunggu keluarga Mang Nur bersama warga desa lainnya. Kami disambut cukup hangat dan meriah,” kenang Retno.


Namun cerita itu belum berakhir disitu. Untuk menuju rumah Mang Nur, butuh perjalanan sepanjang 2 km lagi. “Yang menarik, rombongan kami dipecah. Sopir kami dinaikan motor karena memang jalannya cukup curam dan melelahkan, Ken dan Mbak Wiwin dipindahkan ke mobil lainnya,” tambahnya.


Ternyata untuk menuju kesana harus melewati medan yang berat dan ‘mengerikan’. Mereka harus melewati kawasan pegunungan dengan jalan makadam yang tak terlalu lebar. Badan jalannya bahkan tak cukup untuk mobil sehingga posisi sebelah kendaraan roda empat itu harus menggantung di bibir jurang yang curam.


Dan setelah lebih dari 15 menit melewati jalur yang menegangkan itu akhirnya mereka sampai di rumah Mang Nur yang asri di lembah pegunungan. “Kami terpaksa harus menginap lebih lama disana, akhirnya saat akan pulang ternyata ada salah satu ruas jalan yang longsor,” imbuh Wiwin lagi.


Rabu (12/01/2021) pagi, merekapun pulang ke Sidoarjo namun harus menempuh jalur yang lebih jauh. “Warga mengantar kami sampai ke Pelabuhan Ratu. Meski capek, namun kami bahagia bisa membantu orang lain,” ucap Retno sambil mengembangkan senyumnya.(ayu/hans)

Iklan

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiHrXgUblR7J64GKvwk21F1_y_jAnosYVe4N8WJS1ygEoiaQHoD6uC6hOFD7Lj7Nhylelg-_3ysD-haxn-VkxpCbGdWZuisXKGv8drTp8Tge5dE3Ar27KflCOTyCko8Gjr6zU6MGCjNEmRn8hoeQR8-XEVX3C3nRJbjghKk71eIgP6EJkJhm4jEp6V_=s1280

CV DELTA TOUR

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEh5qCd9AeFn-lyqVbBcH8rTim07Ay_xbYd6AiaVSQnXSY57S_XnKzbeyqlcuFXemvK5Q0yU-umA4FaH8ThX1Gut8vyjVviRQMZvT9HCrdv9nnzHn8MimtwNQpLxE4onUfobXs_xamjsooT5dxxba72AfCEFlBwXUigoIlRAEIT4stnjHsqKI4Gsl0sa=s1280