Iklan

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhrD7yx-DdJE6SBDqIT7yYDbFn8AyQ1qCVF6DMmDJMwOGKECtRYGVfcKtttbMd0Ot8qhWSfdv-UHaStsH7PUTdAba0tAq0_Y1z3B7Su3LM7_IUY9t2IvXt5Jn4w6_VGCJTb3iW3KBzB6745tc_-1sTHRX9mW1mAUjYRkq4u8z9OIwDjeJDLBY-MoRRZ=s1600

Iklan

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhrD7yx-DdJE6SBDqIT7yYDbFn8AyQ1qCVF6DMmDJMwOGKECtRYGVfcKtttbMd0Ot8qhWSfdv-UHaStsH7PUTdAba0tAq0_Y1z3B7Su3LM7_IUY9t2IvXt5Jn4w6_VGCJTb3iW3KBzB6745tc_-1sTHRX9mW1mAUjYRkq4u8z9OIwDjeJDLBY-MoRRZ=s1600
,

Iklan

Anggap Pemkab Anak Emaskan Seni Hadrah, Ini Kritikan dari Dewan Kesenian Sidoarjo...

dnnmedia.net
Monday, December 27, 2021, December 27, 2021 WIB Last Updated 2021-12-27T10:33:06Z

 

Ketua Dekesda, Ali Aspandi (Foto: swaranews.com)

DNN, SIDOARJO – Para pegiat seni dan kebudayaan di kota delta memberikan pandangan minor terkait surat perintah bupati melalui Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesra Sekda Sidoarjo pada para Camat terkait seni Hadrah.


Surat bernomor 400/11448/438.1/2021 tertanggal 2 Desember 2021 lalu itu menyebutkan bahwa Bupati Sidoarjo memerintahkan pada para camat untuk berkoordinasi dengan kepala desa/lurah serta pengurus MWC NU setempat untuk membentuk pengurus Ikatan Seni Hadrah Indonesia (Ishari) sampai di tingkat ranting.


Selain itu juga diperintahkan untuk melestarikan kesenian Hadrah di kalangan masyarakat dengan melaksanakan secara rutin dengan merekrut generasi muda sebagai penerus seni hadrah pada masa sekarang dan masa yang akan datang.


Menyikapi hal itu, Ketua Dewan Kesenian Sidoarjo (Dekesda) Ali Aspandi menyatakan seharusnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan lah yang mengeksekusi gagasan bupati itu dan bukan diserahkan pada camat.


“Ini sesuai dengan Perbup No. 68 tahun 2016 pasal 37 jika pemkab memang ingin mengembangkan kesenian rakyat, termasuk hadrah. Namun kenyataannya secara kedinasan formal Dinas Pendidikan dan Kebudayaan justru dilewati,” kata Ali melalui chat WA-nya pada Senin (27/12/2021) tadi.


Ia menambahkan, tak elok jika bupati hanya fokus ke salah satu atau beberapa cabang seni saja. Seharusnya pemkab bisa menjaga kemajemukan dan keragaman semua genre kesenian yang ada di Sidoarjo tanpa memilah dan memilih berbasis agama tertentu.


Selain itu dalam pengembangan seni budaya seharusnya Pemkab bisa lebih menghargai dan membangun suasana tumbuh bersama-sama serta melibatkan berbagai lembaga atau para pemangku terkait, seperti Dekesda dan Lesbumi. 

“Saya yakin surat itu hanya kekhilafan oknum di Pemkab saja. Karena kalau ada unsur kesengajaan rasanya gak mungkin untuk era sekarang ini,” tambah Ali.


Menurutnya, dalam kepemimpinan saat ini Pemkab jauh lebih demokratis, responsif, egaliter, juga selalu mengutamakan mengoptimalkan kebersamaan serta kolaborasi dalam pembangunan di segala bilang, termasuk pembangunan seni budaya.


“Dewan kesenian Sidoarjo mendukung penuh politic will pemkab dalam pengembangan seni budaya lokal sidoarjo. Tapi harus menyeluruh untuk tumbuh bareng, bersama-sama, saling mensupport dan menghidupkan demi Sidoarjo menuju sebagai kota budaya,” pungkasnya.


Sayangnya belum ada tanggapan terkait hal ini. Pertanyaan yang disampaikan melalui WA ke Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesra Sekda Sidoarjo, Ainur Rahman belum ditanggapi sampai berita ini diturunkan.(pram/hans)

Iklan

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiHrXgUblR7J64GKvwk21F1_y_jAnosYVe4N8WJS1ygEoiaQHoD6uC6hOFD7Lj7Nhylelg-_3ysD-haxn-VkxpCbGdWZuisXKGv8drTp8Tge5dE3Ar27KflCOTyCko8Gjr6zU6MGCjNEmRn8hoeQR8-XEVX3C3nRJbjghKk71eIgP6EJkJhm4jEp6V_=s1280

CV DELTA TOUR

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEh5qCd9AeFn-lyqVbBcH8rTim07Ay_xbYd6AiaVSQnXSY57S_XnKzbeyqlcuFXemvK5Q0yU-umA4FaH8ThX1Gut8vyjVviRQMZvT9HCrdv9nnzHn8MimtwNQpLxE4onUfobXs_xamjsooT5dxxba72AfCEFlBwXUigoIlRAEIT4stnjHsqKI4Gsl0sa=s1280