DNN, Sidoarjo – Upaya yang dilakukan semua komponen pemerintahan dan masyarakat sukses memangkas level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Sidoarjo, dari level 4 menjadi level 3.
Dan sesuai regulasi, status ini pun berimbas pada kian longgarnya aturan PPKM bagi semua sendi kehidupan di kota delta. Salah satunya adalah diperbolehkannya kembali Pembelajaran Tatap Muka (PTM) meski masih harus diterapkan secara terbatas.
Karena itu, sejak awal pekan ini semua lembaga pendidikan formal di Sidoarjo sudah membuka kembali gerbang-gerbang sekolahnya untuk menggelar proses belajar mengajar secara langsung. Termasuk di madrasah.
Camat Sukodono (tiga dari kiri) bersama para guru dan pengurus LPM NU Sukodono.Dan guna memastikan pelaksanaan PTM terbatas tersebut berlangsung aman dan lancar, Plt Camat Sukodono Makhmud, SH, MM didampingi Ketua LPM NU setempat, Suharsono, M.Pd.I melakukan supervisi ke beberapa Lembaga Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang ada di wilayahnya.
Selasa (31/08/2021) kemarin keduanya meninjau langsung pelaksanaan PTM terbatas di MI Tarbiyatus Syarifah, desa Pekarungan. Keduanya terlihat begitu cermat melihat penerapan protokol kesehatan (Prokes) yang dilakukan secara ketat.
Lembaga pendidikan dasar yang mendidik 640 siswa ini mengatur jam pembelajaran sedemikian rupa. Salah satunya dengan membatasi 15 murid di setiap ruang kelas sehingga bisa saling menjaga jarak. Selain itu guru dan siswa juga wajib memakai masker.
Sedangkan di MI terbesar di Kecamatan Sukodono, MI AT-TAQWA Desa Kebonagung, prokes benar-benar dilaksanakan baik oleh guru maupun siswa. Kepala Madrasah MI AT TAQWA, Drs Khoirul Anam menyampaikan kerinduan siswa untuk bisa belajar secara tatap muka terpenuhi setelah hampir 1,5 tahun mengais ilmu secara daring.
Begitu juga wali murid merasa senang dan bahagia. Tapi pihak Madrasah tetap memberikan pilihan pada orang tua terkait metode pembelajaran pada putra-putrinya. “Boleh ikut PTM, tetapi ya ingin tetap secara online juga bisa,” jelas Khoirul.
Ditemui di sela-sela kunjungannya, Plt Camat Sukodono mengaku cukup puas dengan PTM terbatas yang dilakukan di kedua MI tersebut. Ia berharap semua Madrasah di Sukodono bisa melaksanakan PTM sesuai aturan yang berlaku.
Menurutnya, PTM sangat penting guna memudahkan transfer keilmuan sekaligus sebagai alat kontrol perilaku dan penampilan siswa. Tetapi akan sangat berbahaya jika penyelenggara Madrasah abai terhadap Prokes.
“Satgas Covid Kecamatan akan terus memantau proses PTM Terbatas di semua Lembaga Pendidikan di Sukodono. saya dan seluruh unsur Forkopimka berharap pada LPM Sukodono ikut membantu proses pemantauan tersebut,” katanya.
Sementara itu, Suharsono menyampaikan terima kasih atas perhatian Camat Sukodono dan memastikan LPM akan selalu berkoordinasi dan bersinergi dengan pemerintah dalam mengawal kegiatan PTM di masa pandemi ini.(hans/pramono)
.jpg)
